A. LETAK GEOGRAFIS DAN ASTRONOMIS INDONESIA
1. Letak Geografis Indonesia
Letak
geografis suatu wilayah adalah keberadaan posisi wilayah tersebut sesuai dengan
bentuk dan letaknya di bumi. Negara Indonesia merupakan rangkaian gugusan
pulau yang terbentang sepanjang + 5.600 km dari Sabang hingga Merauke. Wilayah
negara Republik Indonesia mempunyai gugusan pulau terbanyak di dunia. Data
terbaru menunjukkan bahwa jumlah pulau di Indonesia mencapai 18.110
buah,terdiri atas pulau besar dan kecil, baik yang berpenghuni ataupun tidak.
Keberadaan pulau-pulau dan luas wilayah tersebut merupakan salah satu unsur
fisik penyusun wilayah Indonesia yang akan kita pelajari dalam bab
ini. Untuk melihat letak wilayah Indonesia secara geografis,dapat dilihat
pada peta dunia sebagai berikut.
Ulangan BAB kondisi Geografis dan Penduduk klik disini
Gambar
1.2 Peta letak geografis Indonesia
Berdasarkan
gambar di atas dapat diketahui bahasa dilihat secara geografis, wilayah
Indonesia terletak pada posisi yang strategis dan menguntungkan karena beberapa
alasan sebagai berikut:
a)
Letak Indonesia di antara Benua Asia dan Benua Australia.
b)
Letak Indonesia di antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
Beberapa
keuntungan yang diperoleh berdasarkan letak geografis Indonesia, antara lain
sebagai berikut:
1. Indonesia yang terletak
di antara dua benua dan dua samudra memungkinkan menjadi persimpangan lalu
lintas dunia, baik lalu lintas udara maupun laut.
2. Indonesia sebagai
titik persilangan kegiatan perekonomian dunia, antara perdagangan negara-negara
industri dan negara-negara yang sedang berkembang. Misalnya antara Jepang,
Korea, dan RRC dengan negara-negara di Asia, Afrika, dan Eropa.
a.
Pengaruh aspek ekonomi
Sebagai
bangsa yang hidup di wilayah persimpangan kegiatan perekonomian dunia,
Indonesia tentu akan terlibat dalam kegiatan tersebut. Keikutsertaannya akan
member dampak yang positif bagi negara dalam rangka meningkatkan prokdutivitas
ekonomi dan menambah sumber-sumber pembiayaan bagi pembangunan nasional.
b.
Pengaruh sosial
Letak
Indonesia berpengaruh juga terhadap bidang sosial. Letaknya yang strategis
memudahkan bangsa Indonesia berhubungan dengan bangsa-bangsa lain sehingga
proses interaksi sosial lebih dinamis.
c.
Pengaruh kebudayaan
Wilayah
Indonesia yang terdiri atas ribuan pulau yang dipisahkan oleh selat dan laut
merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Kondisi tersebut melahirkan
keanekaragaman bahasa, suku, agama, dan kebudayaan. Keragaman tersebut menjadi
kekhasan dan daya tarik tersendiri bagi pihak-pihak luar serta memperkaya
kebudayaan nasional.
Letak
geografis Indonesia menempatkan Indonesia di posisi silang, sehingga Indonesia
berada pada jalur transportasi perdagangan yang ramai. Bahkan sejak zaman
dahulu, perairan Nusantara merupakan perairan yang ramai dilalui kapal-kapal
dagang dari India, Eropa, dan Cina. Dampak dari posisi silang ini menyebabkan
Indonesia kaya akan keragaman budaya dan suku bangsa.
2.
Letak Astronomis Indonesia
Letak
astronomis adalah letak suatu wilayah dipandang dari kedudukan garis lintang
dan garis bujur. Letak wilayah Indonesia dari segi astronomis adalah di antara
6ºLU- 11ºLS dan antara 95º BT- 141ºBT. Berdasarkan letak tersebut, Indonesia
memiliki iklim tropis. Dengan posisi wilayah Indonesia berada di antara garis
lintang dan garis bujur, maka wilayah Indonesia dilewati oleh garis
khatulistiwa.
Garis
khatulistiwa adalah garis keliling bumi, terletak melintang
pada nol derajat yang membagi bumi menjadi dua belahan yang sama, yaitu Belahan
Bumi Utara dan Belahan Bumi Selatan.
B.HUBUNGAN
LETAK GEOGRAFIS DENGAN IKLIM
Iklim
adalah pola cuaca khas di suatu daerah dalam jangka waktu yang lama. Secara
umum, iklim dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa hal berikut ini:
1. Lintang
astronomis yang disebut juga klasifikasi iklim berdasarkan kedudukan matahari
atau iklim matahari yang pembagiannya sebagai berikut:
2. Daerah iklim
tropik, yaitu daerah yang melingkari globe bumi, dibatasi oleh 23 1/2o Lintang Utara dan 23o Lintang Selatan.
3. Daerah iklim
sedang yang letaknya di daerah bumi utara. Posisinya terletak pada globe bumi
yang dibatasi oleh oleh 23o dan 66o Lintang Utara atau lingkungan Kutub Utara,
sedangkan di Belahan Bumi Selatan daerah ini dibatasi oleh 23odan 66o Lintang Selatan
(lingkungan Kutub Selatan).
4. Daerah kutub di
Belahan Bumi Utara yang dibatasi lintang terluarnya 66 o Lintang Utara,
dengan titik Kutub Utara
sebagai titik pusatnya dan di Belahan Bumi Selatan dibatasi oleh lintang
terluarnya 66 o Lintang Selatan dan
titik kutub selatan sebagai titik pusatnya.
Berdasarkan
kedudukan bumi terhadap matahari, bumi dapat dibagi menjadi tujuh wilayah iklim
sebagai berikut.
1.
Wilayah Iklim Tropik
Wilayah iklim tropik terletak di antara garis
lintang 23o30’LU – 23o30’LS, suhu udara
rata-rata tinggi sepanjang tahun, yaitu berkisar 20oC
– 28oC. Wilayah iklim tropik meliputi Indonesia,
Malaysia, Amazon, Kongo, Kamerun, dan Guenia hulu. Perbedaan musim hujan dan
musim kemaraunya akan tampak jelas.
2.
Wilayah Iklim Subtropik Utara dan Selatan
Wilayah beriklim subtropik utara dan selatan
terletak di garis lintang 23o30’LU – 40oLU dan 23o30’LS – 40oLS. Temperatur udara di wilayah musim subtropik
tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Wilayah subtropik mengenal empat
macam musim, yaitu musim panas (summer), semi (spring), dingin (winter),
dan gugur (autumn).
3.
Wilayah Iklim Sedang Utara dan Selatan
Wilayah iklim ini terletak di antara 40oLU – 66o30’LU dan 40oLS – 66o30’LS. Wilayah
ini mempunyai empat musim, yaitu musim panas (summer), musim semi (spring),
musim dingin (winter), dan musim gugur (autumn). Keadaan wilayah
iklim sedang di wilayah Eropa, cuaca atau udaranya lembap, langit berawan, dan
curah hujan tinggi. Wilayah-wilayah yang beriklim continental besifat
panas, kering, dan jarang turun hujan. Pada musim panas udaranya panas, dan
pada musim dingin temperaturnya rendah. Wilayah yang iklimnya sedang meliputi
Amerika Utara dan Amerika Timur, ujung Amerika Selatan, Eropa Timur, ujung
Afrika Selatan, Kanada Tengah, dan Australia Selatan.
4.
Wilayah Iklim Dingin
Wilayah iklim dingin terletak di daerah Kutub
Utara dan Kutub Selatan, tepatnya pada garis lintang 66o30’LU – 90oLU dan 66o30’LS – 90oLS. Wilayah ini
setiap tahun selama 8 – 11 bulan rata-rata suhu udara di bawah 0o. Wilayah iklim dingin dibagi dua, yaitu sebagai
berikut.
1. Wilayah iklim
tundra di sekitar Laut Arktik, pesisir Amerika Utara, Kanada Utara, dan Siberia
Utara.
2. Wilayah iklim
dingin diwarnai corak musim dingin sangat panjang sehingga hamper semua daratan
tertutup salju putih dan es tebal.
C.
HUBUNGAN LETAK GEOGRAFIS DENGAN WAKTU DI INDONESIA
Bumi kita berbentuk bulat dan setiap harinya
selalu berputar. Bumi berputar pada porosnya disebut rotasi. Bumi kita berputar
pada sumbunya dari arah barat ke timur. Untuk satu kali putaran dibutuhkan
waktu 24 jam. Maksud sekali putaran adalah bumi berputar 360o dalam waktu 24 jam. Dengan demikian, setiap
jam bumi berputar 360o: 24 = 15o. Adapun akibat dari rotasi bumi adalah sebagai
berikut:
1)
terjadinya siang dan malam;
2)
terjadinya perbedaan waktu pada tempat yang berbeda letak meridian/bujurnya;
3)
pembelokan arah angin.
Setiap wilayah yang terletak antara pergeseran
15oBT dari timur ke barat berselisih waktu 1 jam.
Misalnya, Kota Jayapura di Provinsi Irian Jaya terletak pada 140oBT, dan Kota Manado di Sulawesi Utara terletak pada
125oBT. Selisih kedua kota tersebut dari garis BT adalah
140o– 125o = 15o. Maka,apabila di Jayapura pukul 07.00, di Manado
berarti pukul 06.00. Menurut perhitungan, lebar bujur di tanah air kita adalah
46o sebab letaknya antara 95oBT- 141oBT. Jadi, selisihnya adalah 141o– 95o= 46o. Berdasarkan hal tersebut, Indonesia dibagi dalam
tiga wilayah waktu, yaitu sebagai berikut.
1. Waktu Indonesia
Bagian Barat (WIB) yang meliputi seluruh wilayah Pulau Sumatra, Jawa dan
Madura, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah.
2. Waktu Indonesia
Bagian Tengah (WITA), yang meliputi wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan
Selatan, Bali, NTT, NTB, dan Sulawesi.
3. Standar meridian
135o BT, ditetapkan Waktu Indonesia Bagian Timur
(WIT), yang meliputi Kepulauan Maluku dan Irian Jaya.
Dari penetapan tersebut, dapat diketahui bahwa
selisih waktu untuk Indonesia barat, tengah, dan timur adalah 60 menit atau
satu jam. Adapun yang menjadi pegangan dalam menentukan waktu adalah garis
bujur. Sejarah Pembagian wilayah waktu di Indonesia dimulai dengan terbitnya
Keputusan Presiden RI.No.243 Tahun 1963 yang membagi Indonesia dalam 3
(tiga) wilayah waktu dan berlaku mulai 1 Januari 1964.
D.PERUBAHAN
MUSIM DI INDONESIA
Seperti
yang sudah kamu ketahui dari pembahasan sebelumnya, Indonesia merupakan wilayah
iklim tropik dan memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
1.
Musim Kemarau di Indonesia
Berlangsungnya
musim kemarau di Indonesia bersamaan dengan bertiupnya angin musim timur dan
terjadi antara bulan Maret-September. Namun pada bulan Maret dan September,
gerakan angin belum menentu sehingga pada bulan tersebut dapat terjadi turun
hujan. Secara umum, jika iklimnya berjalan normal, musim kemarau di Indonesia
kebanyakan berlangsung antara bulan April sampai bulan September. Pada
saat itu, kelembapan udara sangat rendah sehingga terjadi kekeringan di
beberapa daerah Indonesia.
2.
Musim Hujan di Indonesia
Berlangsungnya
musim hujan di Indonesia bersamaan dengan bertiupnya angin musim barat dan
terjadi antara bulan September dan bulan Maret. Namun pada bulan itu, gerakan
angin belum menentu sehingga kemungkinan bulan tersebut curah hujannya belum
menentu.Secara umum jika iklimnya berjalan normal, musim hujan di Indonesia
kebanyakan berlangsung antara bulan Oktober sampai bulan Febuari.
Di beberapa wilayah sering kali hujannya sedemikian lebat hingga terjadi
banjir.
E.PERSEBARAN
FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA
Berdasarkan
wilayah flora dan fauna, Indonesia terbagi menjadi tiga yaitu sebagai berikut:
1)
Indonesia bagian barat, meliputi Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan,
dan pulau-pulau kecil yang ada di sekitarnya.
2) Indonesia
bagian tengah, meliputi Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Kepulauan Nusa
Tenggara;
3)
Indonesia bagian timur, meliputi wilayah Papua dan pulau-pulau lain di
sekitarnya.
Wilayah
fauna Indonesia bagian barat dengan fauna bagian tengah dibatasi oleh garis Wallace,
sedangkan wilayah fauna Indonesia bagian tengah dengan wilayah Indonesia bagian
timur dibatasi oleh garis Weber.
Penyebaran
flora dan fauna di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut
di antaranya:
1)
keadaan iklim;
2)
keadaan tanah;
3)
pengaruh makhluk hidup atau biotik.
Jenis
fauna yang ada di wilayah Indonesia bagian barat di antaranya sebagai berikut:
1. Jenis mamalia
yang terdiri atas gajah, badak bercula satu, tapir, rusa, banteng, kerbau,
monyet, orang utan, macan, tikus, bajing, kijang, landak, dan babi hutan.
2. Jenis reptil yang
terdiri atas buaya, kura-kura, kadal, biawak, ular, bunglon, dan trenggiling.
3. Jenis burung
terdiri atas burung hantu, elang, jalak, merak, kutilang, dan berbagai macam
unggas.
4. Flora dan fauna
yang ada di wilayah Indonesia bagian barat (Dangkalan Sunda) dapat dibedakan
menjadi sebagai berikut.
a.
Flora dan Fauna di Pulau Sumatra dan Sekitarnya
Flora
khas Sumatra yang masih terpelihara dengan baik di antaranya terdapat di Taman
Nasional Gunung Leuser. Taman Nasional Gunung Leuser terdapat di wilayah
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Kekhasan flora pada beberapa daerah
ada yang dijadikan maskot atau identitas daerah, seperti cempaka kuning dijadikan
mascot Nanggroe Aceh Darussalam. Adapun fauna yang dijadikan maskotnya adalah
burung murai kuning atau murai emas.
F.
PERSEBARAN JENIS TANAH DI INDONESIA
Indonesia
mempunyai daratan seluas ± 2 juta km², dari luas tersebut tidak seluruhnya
dapat diusahakan sebagai lahan pertanian, karena permukaannya berbeda-beda. Di
satu sisi kita sering mendengar “Indonesia” mempunyai tanah yang subur.
Benarkah? Seperti apakah tanah yang subur itu? Di daerah mana saja tanah yang
subur itu di Indonesia dan berapa besar penyebarannya?
Berdasarkan
proses pembentukannya, maka tanah dapat dibedakan menjadi beberapa jenis
menurut sifat-sifatnya. Jenis-jenis tanah di Indonesia, antara lain, dapat
dibedakan seperti berikut ini.
Bentuk
persebaran tanah vertikal dapat kalian lihat saat ada penggalian parit, liang,
atau sumur. Saat mencapai kedalaman tertentu, kalian akan melihat perbedaan
warna lapisan tanah. Perbedaan warna lapisan tanah tersebut dikenal dengan
sebutan profil tanah. Secara garis besar, profil tanah terdiri atas empat
lapisan.
jenis-jenis
tanah yang ada di Indonesia sebagai berikut.
1)
Tanah aluvial atau tanah endapan adalah yang terbentuk dari material halus
hasil pengendapan aliran sungai di dataran rendah atau lembah. Tanah ini
terdapat di pantai timur Sumatra, pantai utara Jawa, dan sepanjang Sungai
Barito, Mahakam, Musi, Citarum, Batanghari, dan Bengawan Solo.
2)
Tanah vulkanis adalah tanah yang berasal dari abu hasil peletusan gunung berapi
yang sudah mengalami proses pelapukan. Tanah andosol terdapat di lereng-lereng
gunung api, seperti di daerah Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera, dan
Minahasa. Vegetasi yang tumbuh di tanah andosol adalah hutan hujan tropis,
bambo, dan rumput.
3)
Tanah regosol adalah tanah berbutir kasar dan berasal dari material gunung api.
Tanah regosol berupa tanah aluvial yang baru diendapkan dan tanah pasir
terdapat di Bengkulu, pantai Sumatra Barat, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara
Barat. Material jenis tanah ini berupa tanah regosol, abu vulkan, napal, dan
pasir vulkan. Tanah regosol sangat cocok ditanami padi, tebu, palawija,
tembakau, dan sayuran.
4)
Tanah kapur atau tanah mediteran adalah tanah yang terbentuk dari batu kapur
yang mengalami pelapukan. Tanah kapur terdapat di daerah perbukitan kapur
Sumatra Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Tanaman yang
hidup di daerah kapur adalah palawija, stepa, savana, dan hutan jati atau hutan
musim.
5)
Tanah litosol adalah tanah berbatu-batu. Bahan pembentuknya berasal dari batuan
keras yang belum mengalami pelapukan secara sempurna. Jenis tanah ini juga
disebut tanah azonal. Tanaman yang dapat tumbuh di tanah litosol adalah rumput
ternak, palawija, dan tanaman keras.
6)
Tanah argonosol atau tanah gambut adalah tanah yang terbentuk dari sisa-sisa
tumbuhan rawa yang mengalami pembusukan. Jenis tanah ini berwarna hitam hingga
cokelat. Tanah ini terdapat di rawa Sumatra, Kalimantan, dan Papua. Tanaman
yang dapat tumbuh di tanah argonosol adalah karet, nanas, palawija, dan padi.
7)
Tanah grumusol atau margalith adalah tanah yang terbentuk dari material halus
berlempung. Jenis tanah ini berwarna kelabu hitam dan bersifat subur, tersebar
di Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, dan Sulawesi Selatan.
Tanaman yang tumbuh di tanah grumosol adalah padi, jagung, kedelai, tebu,
kapas, tembakau, dan jati.
8) Tanah latosol adalah tanah yang
banyak mengandung zat besi danaluminium.Tanah ini sudah sangat tua
sehingga kesuburannya rendah. Warna tanahnya merah hingga kuning sehingga
sering disebut tanah merah. Tanah latosol mempunyai sifat cepat mengeras jika
tersingkap atau berada di udara terbuka disebut tanah laterit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar