Selasa, 25 November 2014

Pencegahan Ebola

Pencegahannya meliputi upaya mengurangi penyebaran penyakit dari monyet dan babi yang terinfeksi ke manusia. Hal ini dapat dilakukan dengan memeriksa hewan tersebut terhadap infeksi, serta membunuh dan membuang hewan dengan benar jika ditemukan penyakit tersebut. Memasak daging dengan benar dan mengenakan pakaian pelindung ketika mengolah daging juga mungkin berguna, begitu juga dengan mengenakan pakaian pelindung dan mencuci tangan ketika berada di sekitar orang yang menderita penyakit tersebut. Sampel cairan dan jaringan tubuh dari penderita penyakit harus ditangani dengan sangat hati-hati.[1]
Belum ada pengobatan khusus untuk penyakit ini, upaya untuk membantu orang yang terjangkit meliputi pemberian terapi rehidrasi oral (air yang sedikit manis dan asin untuk diminum) atau cairan intravena.[1] Penyakit ini memiliki tingkat kematian yang tinggi: seringkali menewaskan antara 50% hingga 90% orang yang terinfeksi virus.[1][3] EVD pertama kali diidentifikasi di Sudan dan Republik Demokratik Kongo. Penyakit ini biasanya mewabah di wilayah tropis Afrika Sub-Sahara.[1] Sejak tahun 1976 (ketika pertama kali diidentifikasi) hingga 2013, kurang dari 1.000 orang per tahun telah terinfeksi.[1][4] Wabah terbesar hingga saat ini adalah wabah Ebola Afrika Barat 2014 yang sedang terjadi, dan melanda Guyana, Sierra Leone, Liberia dan kemungkinan Nigeria.[5][6] Hingga bulan Agustus 2014, lebih dari 1600 kasus telah diidentifikasi.[7] Upaya sedang dilakukan untuk mengembangkan vaksin, namun belum membuahkan hasil.[1]

                                                            https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQO6vTeUaJwzfyXQSw87f8-s-fD6vZ2A279SeKBHiMUNg6KVjinZw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar