Pengertian Kebutuhan
Kelangkaan berkaitan dengan kebutuhan. Kebutuhan
adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia dalam rangka
mempertahankan kelangsungan hidup guna mencapai taraf hidup sejahtera. Pada
prinsipnya, kebutuhan setiap orang berbeda-beda dan terus berkembang sejalan
bertambahnya usia. Kebutuhan manusia terhadap benda atau jasa dapat memberikan
kepuasaan kepada manusia itu sendiri, baik kepuasaan jasmani maupun kepuasaan
rohani. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia membutuhkan alat pemenuhan
kebutuhan. Alat tersebut disediakan alam ataupun manusia melalui proses
produksi. Upaya manusia dalam memenuhi kebutuhannya tidak pernah berakhir. Oleh
karena itu, manusia perlu bertindak rasional agar tercapai pemenuhan kebutuhan
hidup secara memuaskan.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan
Manusia
Mengapa kebutuhan timbul dan terus berkembang?
Kebutuhan timbul karena adanya tuntutan fisik dan/atau psikis agar hidup layak.
Kebutuhan terus berkembang karena manusia memiliki sifat tidak puas atas
pemenuhan kebutuhan hidup. Keadaan ini mengakibatkan kebutuhan manusia menjadi
tidak terbatas. Keberadaan manusia dalam hidup bermasyarakat membuat manusia
satu dengan yang lain berbeda dalam memenuhi kebutuhannya. Mengapa kebutuhan
manusia berbeda-beda? Kebutuhan manusia berbeda-beda karena dipengaruhi oleh
faktor-faktor berikut ini.
a. Keadaan Alam (Tempat)
Keadaan alam mengakibatkan perbedaan dalam
memenuhi kebutuhan manusia. Orang yang tinggal di daerah kutub, membutuhkan
pakaian yang tebal untuk menahan hawa dingin. Lain halnya dengan kita yang
tinggal di daerah tropis, cukup memakai pakaian yang tipis. Oleh karena itu,
tampak di sini bahwa keadaan alam dapat mendorong manusia untuk menginginkan
barang-barang yang sesuai dengan kondisi alam di tempat yang bersangkutan.
Ajaran agama yang berbeda dapat mengakibatkan
kebutuhan yang berbeda pula. Misalnya, penganut agama Islam dilarang makan
babi, sedangkan penganut agama Hindu dilarang makan sapi. Hal ini menunjukkan
bahwa masingmasing agama memerlukan alat-alat pemenuhan kebutuhan tertentu yang
harus dipakai dalam menjalankan ibadah. Selain itu dalam hal perayaan
keagamaan, masing-masing agama atau kepercayaan berbeda-beda, sehingga
kebutuhan akan barang juga berbeda. Misalnya pada saat menjelang hari raya Idul
Fitri, kebutuhan akan pakaian muslim akan meningkat tajam. Berbeda halnya
ketika hari raya Natal tiba, orang-orang Nasrani membutuhkan pohon Natal dan
bingkisan-bingkisan Natal. Dengan demikian masing-masing agama atau kepercayaan
mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda.
Adat atau tradisi yang berlaku di masyarakat
sangat memengaruhi kebutuhan hidup masyarakat. Alasannya, suatu adat atau
tradisi akan memengaruhi baik perilaku maupun tujuan hidup kelompok masyarakat
setempat.
Akibatnya tradisi yang berbeda akan
menimbulkan kebutuhan yang berbeda pula. Misalnya upacara perkawinan.
Pelaksanaan upacara antardaerah akan berbeda-beda. Upacara pernikahan di Jawa
Tengah dengan di Sumatra Barat akan memiliki ritual yang berbeda, sehingga
kebutuhannya pun akan berbeda pula.
Makin tinggi peradaban suatu masyarakat makin
banyak kebutuhan dan makin tinggi pula kualitas atau mutu barang yang
dibutuhkan. Pada zaman purba, kebutuhan manusia masih sedikit. Namun seiring
berkembangnya peradaban, kebutuhan manusia semakin banyak. Manusia akan
berusaha untuk memenuhi kebutuhannya agar mencapai kemakmuran. Dahulu manusia
tidak membutuhkan sepeda motor, namun sekarang sepeda motor menjadi kebutuhan
yang sangat penting, karena dapat mengefisienkan waktu sampai tempat tujuan.
Selain itu cita rasa kebutuhan manusia modern juga semakin meningkat. Manusia
menuntut kualitas tinggi dari barang-barang atau jasa yang dibutuhkan. Dengan
demikian membuktikan bahwa perkembangan peradaban akan menyebabkan kebutuhan
akan berkembang dan beragam.
Selain itu, ketidakterbatasan kebutuhan hidup
dipengaruhi faktor-faktor antara lain:
· tingkat usia
· tingkat pendidikan
· kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
· tingkat pendapatan
· jumlah penduduk
· lingkungan sosial budaya
· promosi produk tertentu (iklan)
· perbedaan kondisi geografis
· agama dan kepercayaan
Macam-Macam Kebutuhan Manusia
Kebutuhan manusia yang tidak terbatas dan
bermacam-macam itu dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk kebutuhan, yaitu
kebutuhan berdasarkan intensitasnya, bentuk dan sifatnya, subjek yang
membutuhkannya, waktu pemenuhannya, dan wujudnya. Kelangsungan hidup dapat
dipertahankan jika manusia mengonsumsi barang dan jasa. Hal ini berarti manusia
mampu memenuhi kebutuhan hidupnya yang beragam. Pada prinsipnya, jenis-jenis
kebutuhan hidup dapat dikelompokkan sebagai berikut.
Kebutuhan Menurut Intensitas Kegunaan
Pengelompokkan kebutuhan hidup menurut tingkat
kegunaannya (intensitasnya) dapat dibedakan menjadi kebutuhan primer, kebutuhan
sekunder, dan kebutuhan tersier.
a. Kebutuhan Primer
Primer berasal dari kata primus,
yang berarti pertama. Kebutuhan primer ini disebut juga kebutuhan alamiah
karena kebutuhan ini berkaitan erat dengan kodrat kita sebagai manusia.Kebutuhan
primer adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi manusia agar hidup
layak. Kebutuhan primer disebut juga kebutuhan pokok. Menurut International
Labour Organization(ILO), kebutuhan primer adalah kebutuhan fisik minimal
masyarakat berkaitan dengan kecukupan pokok setiap masyarakat, baik masyarakat
kaya maupun miskin. Seandainya kebutuhan primer tidak dipenuhi, kelangsungan
hidup manusia akan terganggu. Contoh kebutuhan primer, antara lain makan,
minum, pakaian, dan tempat tinggal.
b. Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang bersifat sebagai
pelengkap kebutuhan pokok (kebutuhan primer). Kebutuhan sekunder dapat dipenuhi
setelah kebutuhan pokok terpenuhi. Kebutuhan ini berkaitan dengan aspek
lingkungan sosial, tradisi masyarakat, budaya, dan psikologis. Kebutuhan
sekunder setiap orang dapat berbeda-beda. Contoh kebutuhan sekunder, antara
lain radio, perabot rumah tangga, pendidikan, tas, sepeda motor, meja, kursi,
alat tulis, dan alat olah raga.
c. Kebutuhan Tersier
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang dapat
dipenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi dengan baik. Pada
umumnya, pemenuhan kebutuhan tersier dilakukan oleh orang-orang yang berpenghasilan
tinggi, biasanya digunakan untuk menunjukkan status sosial (prestise),
dan identik dengan unsur kemewahan. Contoh kebutuhan tersier, antara lain
kebutuhan rumah mewah, perhiasan, berlian, dan mobil mewah.
Kebutuhan primer setiap orang akan sama.
Tentunya setiap orang akan membutuhkan rumah untuk tempat tinggalnya. Makan
untuk kelangsungan hidupnya, minum untuk menghilangkan dahaga, serta pakaian
untuk menjaga tubuh dari panas dan dingin. Kalian juga akan membutuhkan
barang-barang tersebut, bukan? Lain halnya dengan kebutuhan sekuder dan
tersier. Setiap orang mempunyai kebutuhan sekunder dan tersier yang
berbeda-beda. Coba, perhatikan saja di lingkungan sekitar tempat tinggal
kalian. Bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah, kebutuhan akan sepeda motor
menjadi kebutuhan yang mewah. Akan tetapi berbeda dengan orang yang
berpenghasilan tinggi. Kebutuhan akan sepeda motor menjadi kebutuhan sekunder.
Adakalanya kebutuhan sekunder dapat menjadi kebutuhan primer bagi sebagian
orang. Akan tetapi, ada sebagian orang yang menganggap sebutuhan sekunder
sebagai kebutuhan tersier. Perbedaan kebutuhan ini disebabkan karena perbedaan
tingkat sosial ekonomi.
Kebutuhan Menurut Bentuk dan Sifatnya
Pengelompokan kebutuhan hidup menurut bentuk
dan sifatnya dapat dibedakan menjadi kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
a. Kebutuhan Jasmani
Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang diperlukan oleh fisik
atau badan manusia agar dapat hidup secara layak dan baik. Kebutuhan jasmani
terkait erat dengan kebutuhan fisik, seperti menjaga kesehatan atau penampilan.
Pemenuhan kebutuhan jasmani dapat dilakukan jika kondisi tubuh bugar atau
sehat. Kebutuhan ini berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan yang bersifat
kebendaan. Contoh kebutuhan jasmani, antara lain kebutuhan makanan dan minuman,
pakaian, alat-alat olah raga untuk menunjang kesehatan raga atau badan, dan
sebagainya.
b. Kebutuhan Rohani
Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang dapat memberikan rasa
puas pada jiwa, rohani, dan perasaan seseorang. Kebutuhan rohani berkaitan
dengan upaya manusia memperoleh kepuasan batin. Kebutuhan ini timbul akibat
dorongan perasaan, etika, dan pikiran seseorang untuk memperoleh kepuasan.
Apabila kebutuhan rohani manusia terpenuhi, maka manusia akan merasa senang,
aman, tenteram, dan terhibur. Contoh kebutuhan rohani, antara lain kebutuhan
akan perhatian dari orang tua, rekreasi di tempat wisata, menjalankan ajaran
agama dengan baik, dan sebagainya.
Kebutuhan Menurut Subjek yang Membutuhkan
Pengelompokan kebutuhan hidup menurut subjek
yang membutuhkannya dapat dibedakan menjadi kebutuhan individual dan kebutuhan
kelompok.
a. Kebutuhan Individu
Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang berguna untuk pemenuhan
atau pemuasan kebutuhan seseorang secara individu (pribadi). Kebutuhan individu
sama artinya dengan kebutuhan individual. Kebutuhan individu (perorangan)
diartikan kebutuhan yang diinginkan setiap orang. Pemenuhan kebutuhan ini akan
berbeda-beda antara satu orang dengan orang lain. Hal tersebut dipengaruhi oleh
keinginan, hobi, jenis pekerjaan, status sosial, atau pendidikan. Contoh
kebutuhan individual, antara lain kebutuhan seorang pelajar akan buku pelajaran
atau kebutuhan nelayan akan perahu dan jala.
b. Kebutuhan Kelompok
Kebutuhan Kelompok adalah kebutuhan yang bermanfaat untuk
pemenuhan kebutuhan umum atau orang banyak. Kebutuhan kelompok sama artinya
dengan kebutuhan kolektif. Kebutuhan kolektif merupakan kebutuhan yang erat hubungannya
dengan kesejahteraan, ketertiban, keamanan, keindahan, dan kemakmuran
masyarakat. Ketersediaan alat pemenuhan kebutuhan ini dapat dipenuhi masyarakat
secara swadaya ataupun disediakan oleh pemerintah. Contoh kebutuhan
kolektif/kelompok, kebutuhan pakaian seragam bagi kelompok paduan suara atau
tim olah raga, jalan raya bagi pengguna jalan, dan pasar untuk jual beli barang
bagi masyarakat.
Kebutuhan Menurut Waktu Pemenuhannya
Pengelompokan kebutuhan hidup menurut waktu
pemenuhannya dapat dibedakan menjadi kebutuhan sekarang dan kebutuhan masa
depan.
a. Kebutuhan Sekarang
Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang bersifat mendesak dan
tidak dapat ditunda. Kebutuhan sekarang harus dipenuhi pada saat sekarang dan
tidak dapat ditunda. Kebutuhan ini bersifat mendesak karena berdampak terhadap
kelangsungan hidup. Apabila pemenuhan kebutuhan ini ditunda, maka kemungkinan
akan mengakibatkan kerugian atau musibah. Contoh kebutuhan sekarang, antara
lain kebutuhan obat-obatan bagi orang sakit, kebutuhan jasa pemadam kebakaran
pada waktu terjadi kebakaran, dan sebagainya.
b. Kebutuhan Masa yang Akan Datang/Masa Depan
Kebutuhan masa depan adalah kebutuhan yang pemenuhannya masih dapat
ditangguhkan pada waktu yang akan datang atau dapat dipersiapkan dari sekarang,
tanpa mengganggu kebutuhan sekarang. Kebutuhan masa yang akan datang (masa
depan) berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan pada kemudian hari. Seseorang dapat
mempersiapkan kebutuhan ini agar pemenuhannya pada masa yang akan datang
mencapai kepuasan. Contoh kebutuhan masa depan, antara lain menabung untuk
biaya melanjutkan pendidikan atau menabung untuk membeli rumah.
Kebutuhan Berdasarkan Wujud
Berdasarkan wujudnya, kebutuhan dapat
dibedakan menjadi kebutuhan material dan kebutuhan spiritual.
Kebutuhan material adalah kebutuhan berupa alat-alat yang dapat diraba,
dilihat, dan mempunyai bentuk. Kebutuhan material berwujud nyata dan dapat
dinikmati langsung. Contoh: makan nasi dapat kita rasakan kenikmatannya, minum
air dapat menghilangkan dahaga dan rumah sangat nyaman untuk berlindung.
Kebutuhan spiritual adalah kebutuhan yang dihubungkan dengan
benda-benda tak berwujud. Kebutuhan ini tidak bisa diraba, dilihat, dan
berbentuk tetapi bisa dirasakan dalam hati. Contoh: orang Islam bersembahyang
di masjid, orang Kristen sembahyang di gereja, orang Buddha sembahyang di
wihara, dan orang Hindu bersembahyang di pura.
Alat Pemenuhan Kebutuhan Manusia / Alat Pemuas
Kebutuhan
Kebutuhan manusia yang tidak terbatas
jumlahnya tersebut dapat terpenuhi dengan alat pemuas kebutuhan. Alat
pemuas kebutuhan adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Alat pemuas kebutuhan dapat berupa barang dan jasa.Barang
adalah alat pemenuhan kebutuhan yang berwujud (dapat dilihat),
contohnya makanan, pakaian, sepatu, tas, buku tulis, dan sebagainya.
Sedangkan jasa adalah alat pemuas kebutuhan yang tidak
berwujud (tidak dapat dilihat), contohnya jasa dokter, guru, tukang parkir, dan
sebagainya. Alat pemuas kebutuhan dapat dikelompokkan berdasarkan kelangkaan,
tujuan penggunaan, hubungan dengan benda lain, segi jaminannya, dan proses
pembuatan. Berikut adalah jenis-jenis alat pemuas kebutuhan.
Alat Pemuas Kebutuhan Berdasarkan Kelangkaan
Pengelompokan alat pemuas kebutuhan
berdasarkan ketersediaannya dapat dibedakan menjadi benda ekonomi, benda bebas,
dan benda illith.
a. Barang Ekonomi
Barang ekonomi adalah barang yang dibutuhkan jumlahnya
terbatas namun peminatnya banyak sehingga untuk mendapatkannya diperlukan
pengorbanan. Pengorbanan yang dikeluarkan biasanya berupa uang(membelinya) atau
waktu. Contoh barang ekonomi seperti makanan, minuman, televisi, pakaian, dan
sebagainya.
b. Barang Bebas
Barang bebas adalah alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya
melimpah dan untuk mendapatkannya tidak perlu pengorbanan. Oleh karena tersedia
dalam jumlah besar, seseorang dapat mengambilnya begitu saja dengan bebas.
Contoh barang bebas antara lain air di sungai atau di laut, udara di sekitar
kita, es di daerah kutub, pasir di padang pasir, dan sinar matahari. Semuanya
itu dapat diperoleh secara gratis.
c. Barang Illith
Barang illith adalah benda yang jumlahnya berlebihan sehingga
dapat membahayakan dan mendatangkan bencana. Oleh karena itu, perlu dikurangi
penggunaannya. Contohnya air, jika dalam jumlah yang sedikit dapat berguna bagi
kehidupan manusia, namun bila jumlahnya berlebihan dapat menyebabkan banjir.
Contoh lainnya api, jika api yang digunakan kecil dapat digunakan untuk memasak
atau penerangan, tetapi ketika api itu besar dapat mendatangkan bencana
kebakaran.
Alat Pemuas Kebutuhan Berdasarkan Tujuan
Penggunaan
Pengelompokan alat pemenuhan kebutuhan
berdasarkan tujuan penggunaannya dapat dibedakan menjadi benda produksi dan
benda konsumsi.
a. Barang Konsumsi
Barang konsumsi adalah barang-barang yang langsung dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Barang konsumsi dapat langsung
dikonsumsi manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup. Barang konsumsi juga
disebut barang siap pakai karena manfaatnya langsung dapat dirasakan konsumen.
Contoh benda konsumsi antara lain: nasi, buku pelajaran, televisi, radio,
komputer.
b. Barang Produksi
Barang produksi adalah barang yang digunakan dalam proses
produksi untuk menghasilkan barang kebutuhan manusia. Barang produksi juga
disebut barang modal. Contoh barang produksi antara lain: mesin tetas dapat
digunakan peternak untuk menetaskan telur ayam atau itik. Mesin Rice
Mill / penggiling padi, yang digunakan untuk menggiling padi menjadi
beras dan bekatul.
Barang Berdasarkan Proses Produksi
Pengelompokan alat pemenuhan kebutuhan
berdasarkan proses pembuatannya dapat dibedakan menjadi barang mentah, setengah
jadi, dan barang jadi.
a. Barang Mentah
Barang mentah (raw material) adalah barang yang digunakan sebagai bahan baku
atau bahan dasar untuk diproses menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.
Barang ini bernilai guna tinggi jika telah diolah terlebih dahulu. Contoh bahan
mentah seperti kapas, getah karet, kulit domba, kayu, dan beras. Bahan-bahan
tersebut masih memerlukan pengolahan lebih lanjut bila kita membutuhkannya.
b. Barang Setengah Jadi
Barang setengah jadi adalah barang yang masih memerlukan proses
produksi untuk dijadikan bahan siap pakai atau bahan jadi. Agar bernilai guna
tinggi, barang setengah jadi perlu diproses kembali. Contoh barang setengah
jadi, antara lain benang untuk membuat kain, kain untuk membentuk pakaian,
kulit untuk membuat tas, dan sebagainya.
c. Barang Jadi
Barang jadi adalah barang yang siap untuk digunakan dan
merupakan hasil akhir dari produksi. Barang jadi telah menjalani rangkaian
proses produksi sehingga tercipta produksi yang siap dikonsumsi untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Contoh barang jadi, antara lain pakaian, sepatu, kendaraan,
dan peralatan elektronik.
Alat Pemuas Kebutuhan Berdasarkan Segi
Jaminannya
Berdasarkan segi jaminan pinjaman, alat
pemenuhan kebutuhan dibedakan menjadi benda bergerak dan tidak bergerak.
a. Benda bergerak
Benda yang dapat dipindah-pindahkan tempatnya
dan dapat digunakan sebagai jaminan untuk mendapatkan kredit jangka pendek
(jangka waktu kurang dari 1 tahun) disebut benda bergerak. Contoh benda
bergerak antara lain: mobil, perhiasan, dan barang-barang elektronik.
b. Benda tidak bergerak
Benda yang tidak dapat dipindah-pindahkan
tempatnya dan dapat digunakan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit jangka
panjang dinamakan benda tidak bergerak. Contoh barang tidak bergerak antara
lain tanah dan gedung.
Barang Menurut Hubungan dengan Barang Lain
Pengelompokan alat pemenuhan kebutuhan menurut
hubungannya dengan barang lain diuraikan sebagai berikut.
a. Barang Substitusi
Barang substitusi (pengganti) digunakan untuk
menggantikan fungsi barang lain. Barang ini bersifat saling menggantikan barang
lainnya. Misalnya, gas menggantikan minyak tanah sebagai bahan bakar, busway menggantikan
mobil pribadi sebagai sarana transportasi untuk mengurangi kemacetan lalu
lintas, dan sagu menggantikan beras sebagai makanan pokok.
b. Barang Komplementar
Barang komplementer (pelengkap) berguna jika
digunakan secara bersamaan dengan barang lainnya. Barang tersebut akan memiliki
nilai guna tinggi jika digunakan secara bersama-sama dengan barang lain.
Misalnya, mobil dapat berjalan jika diisi bensin, pena dengan tinta, roti akan
lebih enak jika diolesi selai, teh dengan gula, tayangan televisi dapat
ditonton jika ada stasiun pemancarnya, dan handphone dengan simcard.
2. Kelangkaan Sumber Daya Ekonomi
Amatilah lingkungan sekitar tempat tinggal
anda! Melalui pengamatan anda dapat melihat masyarakat berusaha memenuhi
kebutuhan hidup dengan segala cara. Meskipun tidak semua kebutuhan hidupnya
dapat terpenuhi, masyarakat terus berusaha mencapai kepuasan.
Ketidakterpenuhinya kebutuhan hidup kemungkinan disebabkan terbatasnya sumber
daya ekonomi. Dalam ilmu ekonomi, kondisi tersebut menggambarkan terjadinya
kelangkaan.
Pengertian Kelangkaan
Apa yang terbersit di benak kalian ketika
mendengar istilah kelangkaan? Apakah mengenai hilangnya kedelai di pasaran?
Ataukah mengenai minyak tanah atau elpiji yang mendadak lenyap di pasar
sehingga membuat banyak ibu-ibu/bapak-bapak harus mengantri di penyalur-penyalur
minyak tanah atau elpiji? Kedua contoh di atas menggambarkan bentuk kelangkaan.
Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak pernah ada puasnya. Kebutuhan
manusia beraneka ragam dan terus-menerus ada. Hari ke hari kebutuhan manusia
semakin bertambah banyak baik jumlah, mutu, dan coraknya. Pertambahannya itu
tidak sebanding dengan sumber daya yang tersedia. Oleh karena itu, akan ada
sebagian orang yang tidak mendapatkan alat pemuas kebutuhan yang diinginkan,
entah karena tidak mampu mengeluarkan pengorbanan yang disyaratkan (biaya tidak
terjangkau) atau karena barang sudah habis. Kondisi di atas dapat disebut
sebagai kelangkaan. Jadi kelangkaan dapat diartikan situasi atau keadaan di
mana jumlah sumber daya yang ada dirasakan kurang atau tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Kelangkaan tidak berarti segala sesuatu yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sulit diperoleh. Kelangkaan (scarcity)
diartikan kesenjangan antara sumber daya ekonomi yang terbatas dengan jumlah
kebutuhan hidup tidak terbatas. Kelangkaan timbul karena kebutuhan manusia
terus bertambah. Akibatnya, sumber daya yang ada tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Keadaan ini mendorong manusia untuk melakukan pilihan di
antara berbagai akternatif yang paling menguntungkan. Selain itu, manusia harus
bersikap bijak dan rasional dalam mengalokasikan sumber daya ekonomi. Menurut
ilmu ekonomi, kelangkaan mempunyai dua makna, yaitu:
a. terbatas, dalam arti tidak cukup
dibandingkan dengan banyaknya kebutuhan manusia.
b. terbatas, dalam arti manusia harus
melakukan pengorbanan untuk memperolehnya.
Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kelangkaan
Mengapa timbul masalah kelangkaan dalam kehidupan
masyarakat? Kelangkaan sumber daya dialami setiap orang, bangsa, dan negara.
Meskipun kondisinya berbeda-beda, pokok permasalahan ekonominya sama, yaitu
cara manusia memenuhi kebutuhan hidup yang beragam dihadapkan dengan
ketersediaan alat pemenuhan kebutuhan yang terbatas. Masalah kelangkaan timbul
disebabkan faktor-faktor sebagai berikut.
Keterbatasan Sumber Daya
Lingkungan alam menyediakan sumber daya
melimpah bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Sumber daya alam dapat dikelompokan
menjadi sumber daya yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui. Akan
tetapi, jumlah sumber daya akan semakin berkutang akibat sifat manusia yang
serakah
Perbedaan Letak Geografis
Letak geografis yang berbeda-beda menyebabkan
persebaran sumber daya menjadi tidak merata. Ada wilayah yang tanahnya subur
dan kaya barang tambang. Ada pula wilayah yang tandus dan kekurangan air
bersih. Perbedaan letak geografis tersebut dapat menimbulkan kelangkaan sumber
daya.
Ketidakseimbangan Pertumbuhan Penduduk
Menurut Thomas Robert Malthus, pakar demografi
dan ekonomi politik dari Inggris, laju pertambahan penduduk lebih cepat
daripada laju pertumbuhan produksi. Pertambahan jumlah penduduk yang cepat
tidak diikuti dengan hasil produksi. Akibatnya, hasil produksi tersebut tidak
dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia yang beragam.
Rendahnya Kemampuan Produksi
Ketersediaan alat pemenuhan kebutuhan dapat
terpenuhi jika terdapat orang atau badan yang melakukan produksi. Kemampuan
produksi berpengaruh terhadap ketersediaan barang dan jasa sebagai alat
pemenuhan kebutuhan. Kemampuan produksi yang terbatas akan mengakibatkan
rendahnya kapasitas produksi. Hal ini dapat menimpulkan ketidakterpenuhinya
kebutuhan manusia. Keterbatasan produksi disebabkan oleh rendahnya kemampuan
sumber daya manusia yang digunakan dalam proses produksi.
Lambatnya Perkembangan Teknologi
Teknologi yang digunakan produsen dalam proses
produksi tidak sebanding dengan pertumbuhan penduduk. Produsen butuh waktu
untuk menerapkan teknologi produksi yang baru, sementara kebutuhan hidup
manusia terus berkembang. Lambatnya perkembangan dan penerapan teknologi
menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan manusia.
Terjadinya Bencana Alam
Bencana alam adalah faktor alam yang bisa
memengaruhi pemenuhan kebutuhan hidup. Adanya bencana alam bisa menimbulkan
kerusakan lingkungan sehingga berpengaruh terhadap kelangsungan hidup manusia.
Contohnya bencana banjir bisa menghambat distribusi barang dan jasa.
Keterlembatan ini akan menyebabkan masyarakat tidak bisa segera mengonsumsi
barang dan jasa.
Keterbatasan Sumber Daya Ekonomi
Kelangkaan dapat terjadi jika sumber daya yang
ada terbatas sedangkan kebutuhan jumlahnya tidak terbatas. Kebutuhan manusia
akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Meskipun
manusia berusaha memperbanyak alat atau barang untuk memenuhi kebutuhan hidup,
tetapi sumber daya dan alat produksi yang ada terbatas jumlahnya.
Keterbatasan sumber daya yang ada dapat
dibuktikan dari contoh berikut ini.
Keterbatasan Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah sumber daya yang ada
di alam dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Keberadaan sumber
daya alam juga terbatas. Keterbatasannya dapat dilihat dari beberapa contoh
sumber daya berikut ini.
a. Air
Manusia memanfaatkan air terutama air bersih
untuk minum, mandi, cuci pakaian, cuci piring, dan sebagainya. Di kota-kota
besar untuk mendapatkan air bersih sangat sulit. Mereka harus membeli air
bersih dari PAM (perusahaan air minum). Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan
air sangat terbatas.
b. Hutan
Hutan merupakan sumber daya alam yang sangat
penting keberadaannya. Dahulu hutan di Indonesia menjadi paru-paru dunia.
Selain itu hasil dari hutan seperti rotan, damar, dan kayu dapat dimanfaatkan
manusia untuk memenuhi kebutuhan. Hutan dapat juga dijadikan sebagai tempat
resapan air sehingga dapat mencegah terjadinya banjir. Namun sekarang
keberadaannya sudah sangat mengkhawatirkan. Hal itu disebabkan banyak orang
yang menebangi pohon-pohon di hutan tanpa memerhatikan pelestariannya sehingga
sekarang ini banyak hutanhutan yang gundul. Kalian tentunya tahu apakah akibat
dari hutan gundul? Ya, salah satunya dapat menyebabkan banjir. Di samping itu,
sumber daya hutan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan
semakin berkurang jumlahnya.
Keterbatasan Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia juga terbatas
keberadaannya. Maksudnya sumber daya manusia yang berkualitas dan mempunyai
moral yang baik sedikit jumlahnya. Kualitas sumber daya manusia di Indonesia
jika dibandingkan dengan kualitas sumber daya manusia di negara-negara maju
masih jauh tertinggal. Kemampuan untuk mengolah sumber daya yang ada masih
rendah. Sehingga barang yang dihasilkannya pun masih rendah pula baik jumlah
dan kualitasnya. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia yang berkualitas
jumlahnya terbatas.
Keterbatasan Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dapat berupa mesin-mesin,
bahan baku ataupun peralatan-peralatan lainnya. Keterbatasan sumber modal
dibuktikan dengan alat-alat yang digunakan dalam produksi masih menggunakan
mesin-mesin berteknologi rendah. Hal ini dapat memengaruhi kelangsungan dalam
proses produksi barang.
Keterbatasan Sumber Daya Kewirausahaan
Sumber daya kewirausahaan adalah sumber daya
yang mampu mengombinasikan antara sumber daya alam, sumber daya manusia, dan
sumber daya modal. Orang yang memiliki jiwa kewirausahaan masih sedikit
jumlahnya. Oleh karena itu sedikitnya orang yang mampu menyatukan sumber daya
yang ada dapat memengaruhi jumlah hasil produksi. Sehingga hal tersebut dapat
memengaruhi keberadaan alat pemuas kebutuhan di masyarakat.
Keterbatasan-keterbatasan sumber daya di atas jika digunakan untuk memenuhi
kebutuhan yang tidak terbatas dapat menyebabkan kelangkaan alat pemuas
kebutuhan. Terjadinya kelangkaan dapat disebabkan karena faktor-faktor berikut
ini.
1. Pertumbuhan penduduk yang tidak
seimbang dengan pertumbuhan produksi.
2. Ketersediaan sumber daya alam yang
terbatas.
3. Terbatasnya kemampuan manusia.
4. Sifat serakah manusia.
5.Kurangnya tenaga-tenaga ahli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar