A. Atmosfer
1. Pengertian atmosfer
Kata atmosfer berasal dari bahasa Yunani, dari kata atmos yang
berarti udara dan spheira yang berarti lapisan. Jadi, atmosfer adalah lapisan
udara yang menyelubungi bumi. Atmosfer tersusun oleh sejumlah unsur yaitu:
Nitrogen (N2) sebesar 78,08%, Oksigen (O2) sebesar
20,94%, Argon (Ar) sebesar 0,90%, Karbondioksida (CO2) sebesar 0,03%
dan sisanya terdiri atas gas lainnya dengan jumlah sedikit.
2. Sifat fisik atmosfer
Atmosfer mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut: Merupakan campuran berbagai gas yang tidak berwarna dan tidak terlihat
oleh mata; Memiliki berat sehingga memiliki juga tekanan udara; Mengembang jika
terkena panas dan mengerut ketika dingin; Jika terjadi perbedaan tekanan, maka
terjadilah pergerakan udara yang disebut angin yang bergerak dari tekanan
tinggi ke tekanan rendah; Tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak bisa
dirasakan.
3. Lapisan-lapisan atmosfer
Lapisan atmosfer terdiri dari lapisan
troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer dan eksosfer. Pembagian lapisan
atmosfer tersebut didasarkan pada pada perbedaan karakteristik temperatur
antarlapisan.
a. Lapisan Troposfer
Troposfer
merupakan lapisan terbawah atmosfer dengan ketinggian 0 meter – 12 km di atas
permukaan air laut (dpl). Di khatulistiwa, troposfer memiliki ketebalan 16 – 18
km, di kutub ketebalannya 8 – 10 km. Perbedaan ketebalan ini disebabkan oleh
rotasi bumi, akibatnya terjadi perbedaan kondisi cuaca antara kutub dan
khatulistiwa.Menurut toeri Braak di daerah khatulistiwa, pada lapisan ini setiap naik 1000 m, suhu
turun rata-rata 6,1ºC. Pada lapisan
ini terdapat gejala-gejala cuaca, seperti angin, awan, hujan, halilintar,
pelangi, dan lain-lain. Peralihan antara troposfer dengan stratosfer disebut
tropopause.
b. Lapisan Stratosfer
Stratosfer
terletak pada ketinggian 18 – 49 km dpl. Lapisan atasnya mengandung ozon untuk
menyerap ultraviolet sehingga memungkinkan kehidupan di bumi. Pada bagian
puncak atau batas tertingginya, suhu dapat mencapai rata-rata -550 C. Di atas
stratosfer terdapat lapisan stratopause yang merupakan lapisan peralihan antara
stratosfer dan mesosfer.
c. Lapisan Mesosfer
(Campuran)
Mesosfer
terletak pada ketinggian 49 – 82 km dpl. Semakin naik ketinggiannya, suhu udara
semakin turun sampai -730 C. Pada ketinggian 80 km terdapat lapisan hangat
tempat terbakarnya meteor yang jatuh ke bumi sehingga bumi terlindung. Di atas
lapisan mesosfer terdapat lapisan mesopause yang merupakan lapisan peralihan
antara mesosfer dan termosfer.
d. Lapisan Termosfer
(Ionosfer)
Termosfer
berada pada ketinggian 82 sampai + 400 km. Pada ketinggian 480 km suhu mencapai
1.2320 C. Di lapisan ini, terlihat aurora dan awan pijar yang kadang kala berkilauan
di pagi dan sore. Pada ketinggian 80 – 360 km, terdapat lapisan ionosfer tempat
partikel ion yang berfungsi sebagai pemantul gelombang suara radio yang terdiri
atas:
- Gelombang
panjang berukuran 30.000 – 1.000 km yang disebut lapisan Kennely heavyside.
- Gelombang
menengah berukuran 1.000 – 200 m
- Gelombang
pendek berukuran 200 – 10 m, yang disebut lapisan Appleton.
e. Lapisan Eksosfer
Eksosfer
berada pada ketinggian lebih dari ± 400 km. Dalam lapisan ini terdapat
atom-atom yang bergerak secara tidak beraturan. Lapisan ini mengandung gas
hidrogen dan kerapatannya makin tipis sampai hampir habis diambang angkasa
luar. Cahaya redup yaitu cahaya zodiakal dan gegenschein muncul pada lapisan
eksosfer yang sebenarnya merupakan pantulan sinar matahari oleh partikel debu
meteor yang banyak jumlahnya dan bergelantungan di angkasa. Lapisan ini juga
dinamakan dissipasisfer.
4. Peranan
Atmosfer
Atmosfer memiliki peran yang besar bagi
kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di bumi. Peran atmosfer bagi
kehidupan di bumi diantaranya:
1. Melindungi bumi dari
meteor atau benda angkasa yang lain yang menuju ke bumi.
2. Menjaga temperatur udara
di permukaan bumi agar tetap stabil, karena
tanpa atmosfer suhu di permukaan bumi akan sangat panas ataupun sangat dingin.
3. Memantulkan gelombang
radio.
4. Selain itu, gas-gas yang
ada di atmosfer mempunyai peran masing-masing, sebagai berikut:
a. Nitrogen untuk pertumbuhan
tanaman.
b. Oksigen untuk pernapasan.
c. Karbondioksida untuk
fotosintesis.
d. Neon untuk lampu listrik.
e. Ozon untuk menyerap
sebagian radiasi matahari.
B. Cuaca dan Iklim serta
Unsur-Unsurnya
1. Pengertian cuaca dan iklim
Cuaca adalah keadaan udara di tempat tertentu
yang relatif sempit dan waktutertentu yang singkat juga. Dikatangan singkat karena cuaca bisa berubah dengan sangat cepat
dalam hitungan jam bahkan menit. Ilmu untuk mengkaji tentang
cuaca disebut meteorologi.
Iklim adalah keadaan rata-rata dari pergantian
cuaca dalam waktu yang relatif lama(sekitar 30 -100 tahun) pada wilayah yang relatif luas. Ilmu
yang mempelajari tentang iklim disebut klimatologi.
2. Unsur-unsur cuaca dan
iklim
Cuaca dan iklim memiliki unsur-unsur yang sama
yaitu terdiri atas unsur suhu udara, hujan, kelembapan, tekanan udara dan
angin.
a. Suhu udara
Suhu udara merupakan derajat panas-dinginnya
udara. Tinggi rendahnya suhu udara diukur dengan alat yang disebut termometer.
Kertas yang berisi catatan tentang suhu udara pada suatu daerah tertentu
disebut termogram. Di dalam peta
tempat-tempat yang mempunyai suhu udara yang sama dihubungkan dengan garis yang
dinamakan isotherm. Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi
rendahnya suhu udara yaitu:
1. Sudut datangnya sinar, Semakin
tegak datangnya sinar matahari maka semakin besar energi panas yang diterima.
Oleh karena itu pada siang hari suhu udara menjadi naik dan kondisinya juga
menjadi panas.
2. Lamanya penyinaran
matahari, Semakin
lama matahari menyinari suatu daerah, maka suhu udara daerah tersebut juga
semakin tinggi.
3. Ketinggian tempat, Semakin
rendah suatu tempat maka semakin tinggi suhu udaranya dan semakin tinggi suatu
tempat maka semakin turun suhunya.
4. Keadaan awan, Keadaan
awan sangat memengaruhi banyak sedikitnya panas matahari yang diterima bumi.
5. Letak lintang, Semakin
dekat dengan garis equator, maka semakin tinggi suhu udaranya.
b. Tekanan Udara
Tekanan udara merupakan tekanan yang diberikan
oleh udara pada setiap satuan luas bidang datar di permukaan bumi sampai ke
atmosfer. Alat untuk mengukur tekanan udara disebut barometer. Barometer yang
dapat mencatat sendiri disebut barograph. Hasil pencatatan barograph disebut
barogram. Satuan yang digunakan untuk mengukur tekanan udara adalah milibar
(mb). Besarnya tekanan udara di permukaan bumi adalah 1 atm atau 76 cm Hg. Jadi
1 atm = 76 cm Hg = 1,013 mb.
Berbeda dengan suhu
udara, semakin tinggi tempat maka tekanan udaranya semakin kecil dan begitu
juga sebaliknya. Di dalam peta tempat-tempat yang mempunyai tekanan udara sama
dihubungkan dengan garis yang dinamakan isobar.
c. Angin
Angin yaitu massa udara yang bergerak dari
daerah yang bertekanan udara tinggimenuju ke daerah
yang bertekanan udara lebih rendah. Gerakan udara
secara vertikal disebut konveksi, secara horizontal disebut adveksi. Sedangkan
gerakan udara yang tidak teratur disebut turbulensi. Alat untuk mengukur
kecepatan angin adalah anemometer. Berdasarkan pola gerakannya, jenis-jenis
angin dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
1. Angin tetap, yaitu angin
yang arah bertiupnya atau gerakannya tetap sepanjang tahun tidak berganti arah.
Angin tetap terdiri dari:
- Angin barat,
yaitu angin yang bertiup dari daerah sub-tropik ke kutub sampai pada lintang 60
derajat, baik lintang utara maupun lintang selatan.
- Angin timur,
yaitu angin yang berembus terus-menerus sepanjang tahun dari arah timur yang
bersifat dingin.
- Angin pasat,
yaitu angin yang berhembus terus-menerus dari daerah maksimum sub-tropik
selatan dan utara menuju ke arah khatulistiwa.
- Angin
antipasat, yaitu angin yang berhembus terus-menerus dari daerah
khatulistiwa ke daerah yang beriklim sub-tropis. (Angin antipasat kebalikan
dari angin pasat).
2. Angin periodik, yaitu angin yang
bergerak berganti arah setiap waktu tertentu, ada yang berganti arah setiap
siang dan malam atau setiap 6 bulan sekali. Yang termasuk dalam jenis angin periodik adalah :
- Angin muson,
yaitu angin yang berganti arah setiap 6 bulan sekali. Angin muson ada dua,
yaitu:
a. Angin muson barat, yaitu angin
yang bertiup dari Benua Asia menuju Benua Australia. Angin ini terjadi pada
bulan Oktober sampai April, yang melewati laut yang luas sehingga menyebabkan
Indonesia mengalami musim hujan.
b. Angin muson timur, yaitu angin
yang bertiup dari Benua Australia menuju ke Benua Asia. Angin ini terjadi pada
bulan April sampai Oktober, bersifat kering sehingga menyebabkan Indonesia
mengalami musim kemarau.
- Angin lembah
dan angin gunung. Angin lembah yaitu angin yang bertiup dari lembah ke
puncak gunung, terjadi pada waktu siang hari. Dan Angin gunung yaitu angin yang
bertiup dari puncak gunung ke lembah, terjadi pada malam hari.
- Angin laut
dan angin darat. Angin laut terjadi pada siang hari, angin
ini berembus dari laut menuju ke darat. Sebaliknya angin darat terjadi pada
malam hari, dan berembus dari darat menuju ke laut.
3. Angin lokal, yaitu angin
yang bergerak pada daerah-daerah tertentu dalam waktu yang tertentu pula. Yang termasuk dalam jenis angin lokal antara lain adalah :
- Angin
Blizzard, yaitu angin yang bertiup di tepi daerah bertekanan udara
maksimal. Angin ini terkenal dengan sebutan angin topan salju. Contoh: Angin Burau,
terjadi di daerah Rusia bagian selatan dan di daerah Siberi; Angin Ufa, terjadi
di kaki Pegunungan Ural (batas alam antara Benua Asia dan Benua Eropa).
- Angin Bora,
yaitu angin yang bersifat kering dan bersifat dingin. Contoh: Angin Mistral,
terjadi di Pantai Laut Tengah dan wilayah Prancis bagian selatan; Angin Bise,
terjadi di sebelah selatan kaki Pegunungan Yura di Eropa.
- Angin Siklon
dan angin antisiklon. Angin siklon yaitu angin di daerah depresi yang
memiliki barometris minimum dan dikelilingi barometris maksimum. Sedang angin
antisiklon yaitu angin di daerah kompresi yang memiliki barometris maksimum dan
dikelilingi barometris minimum.
- Angin Fohn,
yaitu angin yang bertiup kencang, bersifat kering dan panas. Nama angin Fohn di
Indonesia:
1. Wambrau di biak, Irian
Jaya
2. Brubu di Ujung Pandang
(Sulawesi selatan)
3. Gending di Pasuruan (Jawa
Timur)
4. Kumbang di Cirebon (Jawa
Barat)
5. Bohorok di Deli (Sumatera
Utara)
Nama
angin fohn di luar Indonesia (mancanegara), antara lain: angin Sirocco di laut
tengah; angin Zonda di Argentina; angin Chinok di Amerika Serikat Bagian Barat.
d. Kelembapan Udara
Kelembapan udara adalah banyak sedikitnya kandungan uap air di dalam udara. Kandungan uap air yang ada di udara
dapat diukur dengan menggunakan alat, yaitu higrometer atau psychrometer.
Kelembapan udara dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
- Kelembapan
absolut/mutlak, yaitu banyaknya uap air yang terdapat pada satu meter kubik
udara. Kelembapan absolut dinyatakan dalam satuan g/m3.
- Kelembapan
relatif (nisbi), yaitu perbandingan antara jumlah uap air yang terkandung
dalam udara pada volume dan suhu tertentu dengan jumlah uap air yang seharusnya
ada jika udara jenuh pada suhu yang sama.
e. Awan
Awan adalah kumpulan titik-titik air atau
kristal es yang terjadi karena proses kondensasi. Proses kondensasi adalah
proses pengkristalan uap air karena pengaruh udara dingin. Awan yang mencapai
permukaan bumi disebut dengan kabut.
1. Dilihat dari bentuknya, awan dapat
dibedakan menjadi:
a. Awan cumulus (bergumpal), yaitu awan
tebal dan bergumpal dengan bagian bawah datar dan bagian atas berbentuk
menyerupai setengah lingkaran atau dome.
b. Awan cirrus (awan bulu), yaitu awan yang
tipis berbentuk seperti bulu ayamdan tampak
mengkilat pada siang hari karena banyak mengandung kristal es.
c. Awan stratus (berlapis), yaitu awan yang
merata rendah dan berlapis-lapis.
d. Awan nimbus, yaitu awan yang
berwarna gelap, kelihatan basah dan sering menyebabkan terjadinya hujan.
2. Dilihat dari ketinggiannya, awan dapat
dibedakan menjadi:
a. Awan tinggi, yaitu awan yang berketinggian > 6 km. Contoh: awan cirrostratus.
b. Awan sedang, yaitu awan
berketinggian 3-6 km. Contoh: awan altostratus.
c. Awan rendah, yaitu awan yang
mempunyai ketinggian < 3 km. Contoh: awan stratokumulus.
3. Dilihat
dari zat pembentuknya, awan dapat
dibedakan menjadi :
a.
Awan cair, yaitu awan yang terbentuk
dari air.
b.
Awan es, yaitu awan yang terbentuk
dari salju.
c.
Awan campuran, yaitu awan yang
terbentuk dari campuran air dan salju.
f. Hujan
Hujan adalah kejadian yang merupakan akibat dari naiknya massa udara (awan) yang
mengandung uap air dan mengkristal dalam butiran-butiran besar dan jatuh ke
permukaan bumi.
Alat untuk mengukur besarnya curah hujan adalah ombrometeryang disebut juga raingauge. Faktor yang memengaruhi banyak sedikitnya
curah hujan, antara lain: bentuk medan yang bergunung-gunung, letak daerah yang
dekat dengan lautan, jarak perjalanan angin medan datar, arah angin dan arah
lereng medan.
Macam-macam
hujan
1. Ditinjau dari proses
terjadinya,
hujan dapat dibagi menjadi:
a. Hujan frontal, yaitu hujan
yang terjadi di daerah subtropis akibat
daripertemuan
antara massa udara panas dan massa udara dingin.
b. Hujan orografis, yaitu hujan
yang terjadi karena massa udara yang banyak mengandung uap air naik ke pegunungan
lalu terjadi kondensasi
(pengembunan) dan terbentuk awan yang menyebabkan hujan.
c. Hujan zenithal (hujan
tropis),
yaitu hujan yang terjadi karena massa udara yang banyak mengandung uap air naik
ke atas secara vertikal.
d. Hujan buatan, yaitu hujan
yang sengaja dibuat oleh manusia. Hujan buatan ini biasanya dibuat pada musim
kemarau. Untuk membuat hujan ini dilakukan dengan cara menyemprotkan zat-zat
yang dapat menyerap uap air (zat higroskopis) ke udara.
2. Ditinjau dari ukuran
butirannya,
hujan dapat dibagi menjadi:
a. Hujan gerimis, yaitu hujan
yang butirannya berdiameter kurang dari 0,5 mm.
b. Hujan salju, yaitu hujan
yang terdiri dari kristal-kristal es dan terjadi pada suhu udara di bawah titik
beku.
c. Hujan es, yaitu hujan
yang berupa gumpalan-gumpalan es.
d. Hujan deras, yaitu hujan
lebat dan butirannya berdiameter lebih dari 7 mm.
3. Pembagian iklim
Iklim
diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Iklim Matahari, disebut juga iklim garis
lintang, karena didasarkan pada letak lintang suatu daerah di permukaan bumi,
karena itu bisa dipahami juga iklim matahariadalah iklim yang didasarkan pada kedudukan dan pergesaran semu
matahari terhadap tempat-tempat di muka bumi. Menurut iklim matahari, bumi
dibagi menjadi empat daerah iklim:
1. Iklim tropis; Iklim yang
berada di antara dua lintang balik utara dan selatan (23½º LU – 23½º LS). Di
daerah ini suhu udara tinggi dan curah hujan juga tinggi.
2. Iklim subtropis; Iklim yang
berada pada 23½º LU/LS – 40º LU/LS. Batas-batas yang tegas merupakan daerah
peralihan dari daerah iklim tropis ke iklim sedang. Daerah yang berada pada
iklim ini banyak dijumpai gurun pasir dan savanna.
3. Iklim Sedang; Iklim yang
berada pada 40º LU/LS – 66½º LU/LS. Pada iklim sedang terdapat empat musim,
yaitu:
a. Musim dingin (winter)
tidak begitu dingin.
b. Musim panas (summer) tidak
begitu panas.
c. Jika hujan jatuh pada
musim dingin atau musim panasnya kering, disebut iklim mediterania.
d. Jika hujan jatuh pada
musim panas atau musim dinginnya kering, disebut iklim tiongkok.
4. Iklim Dingin; Iklim yang
berada pada 66½º LU/LS – 90º LU/LS. Pada daerah kutub, panjang siang hari di
musim panas mencapai 24 jam dan sebaliknya pada musim dingin, periode siang dan
malamnya 6 bulan sekali. Iklim dingin dibagi menjadi dua, yaitu iklim tundra
dan iklim salju (iklim es).
Untuk
lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini:
b. Iklim Fisik; Yaitu jenis
iklim berdasarkan keadaan alam sekitar yang memengaruhinya. Berdasarkan keadaan
alamnya, iklim fisik dibedakan menjadi:
1. Iklim laut (Iklim maritim), yaitu iklim
fisis yang terjadi di daerah-daerah dekat laut (daerah kepulauan) karena
mendapat pengaruh angin laut.
2. Iklim darat (iklim
kontinental), yaitu iklim yang terjadi di daratan yang
sangat luas dan tidak mendapat pengaruh angin laut.
3. Iklim pegunungan, yaitu iklim
yang terjadi pada daerah pegunungan yang sangat dipengaruhi oleh alam
pegunungan.
4. Iklim ugahari, yaitu iklim suatu tempat yang pada siang hari suhu udara terasa sangat panas, dan
pada malam hari suhu udara terasa dingin
5. Iklim gurun, yaitu iklim
yang terjadi di daerah gurun yang panas, yang sangat dipengaruhi oleh keadaan
gurun yang panas dan kering.
6. Iklim tundra, yaitu iklim
fisis yang terjadi di daerah tundra (padang lumut) yang dipengaruhi oleh
keadaan alam daerah tundra yang bersifat lembab dan basah.
c. Iklim Klages, pada tahun 1942
Klages membagi iklim berdasarkan temperatur udara di permukaan bumi menjadi 5
daerah :
1. Daerah
tropik, di daerah ini
temperatur udara sepanjang tahun berkisar antara 22-28ºC
2. Daerah subtropika, di daerah ini temperatur udara selama 4-11 bulan berkisar di atas 20ºC
3. Daerah sedang, di daerah ini temperatur udara selama 4-11 bulan berkisar antara 12-20ºC
4. Daerah dingin, di daerah ini temperatur udara selama 1-4 bulan berkisar antara
10-20ºC, sedang di bulan lainnya di bawah 10ºC
5. Daerah kutub, di daerah ini temperatur udara sepanjang tahun berada di bawah 0ºC, karena itu ada salju abadi yang menyelimuti.
d. Iklim Koppen; Pembagian
iklim koppen berdasarkan 3 unsur iklim, yaitu temperatur udara, banyaknya curah
hujan, dan penguapan. Klasifikasi iklim menurut Koppen yaitu:
1. Iklim A (tropis), bersuhu 18°C
untuk bulan terdingin
- Iklim
hujan tropis (AF), meliputi daerah yang bercurah hujan tinggi seperti di
daerah Sumatera, Kalimantan, dan Papua.
- Iklim
Sabana (AW), meliputi daerah Nusa Tenggara Timur.
- Iklim
laut basah (CF), meliputi wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Papua.
- Iklim
salju abadi (EF), terdapat di Puncak Pegunungan Jaya Wijaya (Papua).
2. Iklim B (tundra dan kutub), daerah bersuhu
10°C untuk bulan terpanas.
3. Iklim C dan D (sedang atau ugahari), bersuhu -3°C untuk bulan terdingin.
d. Iklim
Junghunn; Junghunn adalah ahli
iklim dari Eropa, yang membagi iklim berdasarkan suhu udara, ketinggian tempat dan tanaman yang dapat tumbuh. Menurut
Junghunn, daerah iklim tropis di Indonesia dibagi menjadi 4 zone iklim yaitu:
1. Zone Iklim Panas; Daerah iklim
panas di Indonesia menurut Junghunn yaitu daerah yang memiliki ketinggian
antara 0 – 700 m dengan temperatur udara 26° C – 22° C.
2. Zone Iklim Sedang; Daerah iklim
sedang di Indonesia menurut Junghunn yaitu daerah yang memiliki ketinggian
antara 700 – 1.500 m dengan temperatur udara 22° C – 17,1° C.
3. Zone Iklim Sejuk; Daerah iklim sejuk
di Indonesia menurut Junghunn yaitu daerah yang memiliki ketinggian antara
1.500 – 2.500 m dan memiliki temperatur udara antara 17,1° – 11,1° C.
4. Zone Iklim Dingin; Daerah iklim
dingin di Indonesia menurut Junghunn yaitu daerah yang memiliki
ketinggian di atas 2.500 m dengan temperatur udara antara 11,1° C – 6,2° C.
C. Hidrosfer
1. Pengertian Hidrosfer
Hidrosfer berasal dari kata hidro
yang artinya air dan spheira artinya lapisan. Jadi, hidrosfer adalah seluruh
lapisan air yang terdapat dalam bumi, baik itu berbentuk cair, padat, maupun
berbentuk gas (uap air). Ilmu yang mempelajari tentang perairan disebut
hidrologi. Dan hidrologi sendiri memiliki beberapa cabang ilmu yaitu:
a. Hidrometeorologi, yaitu ilmu yang
mempelajari faktor-faktor meteorologi yang berpengaruh terhadap kondisi
hidrologi.
b. Oceanografi, yaitu ilmu yang
mempelajari tentang lautan atau samudra.
c. Glasiologi, yaitu ilmu yang
mempelajari tentang air yang membeku (es) atau segala sesuatu yang ada
hubungannya dengan es.
d. Geohidrologi, yaitu ilmu yang
mempelajari tentang keberadaan, persebaran dan gerakan air di bawah tanah.
e. Limnologi, yaitu ilmu yang
mempelajari tentang air danau.
f. Potamologi, yaitu ilmu yang
mempelajari air yang ada di permukaan bumi.
2. Siklus Hidrologi
a. Siklus pendek
Laut yang mendapat penyinaran matahari, airnya
akan menguap ke udara. Uap air yang sudah ada di udara tersebut akan
terkondensasi dan membentuk awan. Jika awan semakin banyak, maka udara akan
semakin jenuh dengan uap air dan terjadilah hujan, yang pada akhirnya airnya
bermuara/kembali ke laut.
b. Siklus sedang
Air laut yang menguap akan terkondensasi
membentuk awan. Karena adanya angin, awan tersebut tertiup ke daratan dan di
atas daratan awan tersebut jenuh dan turunlah hujan di atas daratan. Di atas
daratan, air tersebut akan mengalir ke sungai. Dan melalui sungai air akan
mengalir kembali ke laut.
c. Siklus panjang
Air laut yang menguap akan terkondensasi
membentuk awan. Awan tertiup angin dan terbawa ke pegunungan yang tinggi dan
membentuk kristal-kristal es, yang akhirnya turun sebagai salju di atas
pegunungan. Salju yang ada di atas pegunungan tersebut akhirnya akan mencair
membentuk gletser dan mengalir ke sungai, yang akhirnya diteruskan ke laut.
Siklus
hidrologi terjadi karena adanya
proses-proses yang mengikuti gejala-gejala meteorologis dan klimatologis, sebagai berikut:
a. Evaporasi, yaitu proses
berubahnya air menjadi uap air (gas).
b. Transpirasi, yaitu proses
berubahnya air yang digunakan oleh tumbuhan menjadi uap air melalui stomata.
c. Kondensasi, yaitu proses
berubahnya uap air menjadi titik-titik air (cair).
d. Adveksi, yaitu gerakan
udara secara horizontal yang membawa awan (titik-titik air) dari suatu tempat
ke tempat yang lain.
e. Presipitasi
(hujan),
yaitu turunnya titik-titik air dari udara (awan) ke permukaan bumi, bisa berwujud air, es atau salju.
f. Infiltrasi, yaitu proses masuknya air ke dalam lapisan tanah melalui pori-pori tanah
dan batuan.
e. Run off, yaitu aliran
air melalui suatu saluran.
f. Overland flow, yaitu aliran
pada permukaan tanah.
3. Jenis-Jenis Air
Air hujan yang sampai ke
permukaan bumi, secara alami sebagian akan meresap ke dalam tanah yang akan
menjadi air tanah dan yang lain akan mengalir di atas permukaan bumi menjadi
air permukaan.
a. Air Permukaan
1. Sungai
Sungai merupakan aliran air yang secara alami
mengalir dari daerah yang tinggi ke daerah yang lebih rendah dan memanjang
menuju laut. Ilmu yang
mempelajari sungai disebut dengan potamologi.
a. Macam-macam sungai
1. Ditinjau dari sumber
airnya,
sungai dibedakan menjadi:
- Sungai hujan,
yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan.
- Sungai
gletser, yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari es yang mencair.
- Sungai mata
air, yaitu sungan yang sumber airnya berasal dari mata air.
- Sungai
campuran, yaitu sungai yang sumber airnya berasal darikedua atau ketiga sumber air di atas.
2. Ditinjau dari volume airnya, sungai dibedakan menjadi:
- Sungai ephimeral, yaitu sungai yang
mengalir karena terjadinya hujan.
- Sungai
intermiten, yaitu sungai yang airnya mengalir hanya pada musim hujan
saja.
- Sungai
pherenial, yaitu sungai yang
airnya mengalir sepanjang tahun. Sungai pherenial ini dapat dibedakan menjadi
2, yaitu sungai permanen (sungai yang aliran airnya relatif tetap sepanjang
tahun) dan sungai periodik (sungai yang volume airnya sangat bergantung kepada
musim).
3. Ditinjau dari arah
alirannya,
sungai dibedakan menjadi:
- Sungai
konsekuen, yaitu sungai yang arah alirannya searah dengan kemiringan
lereng.
- Sungai
subsekuen, yaitu anak sungai konsekuen yang alirannya tegak lurus dengan
sungai konsekuen.
- Sungai
resekuen, yaitu anak sungai subsekuen yang arah alirannya searah dengan
sungai konsekuen.
- Sungai
obsekuen, yaitu anak sungai subsekuen yang arah alirannya berlawanan dengan
sungai konsekuen.
- Sungai
insekuen, yaitu sungai yang arah alirannya tidak teratur.
4. Ditinjau dari pola
alirannya,
sungai dibedakan menjadi:
- Sungai
Trelis, yaitu sungai yang pola alirannya seperti sirip ikan, biasanya
terdapat di daerah lipatan.
- Sungai
Rektangular, yaitu pola aliran sungai yang saling tegak lurus, biasanya
terdapat di daerah patahan.
- Sungai
Pinnate, yaitu bentuk aliran sungai di mana muara-muara anak sungai
membentuk sudut lancip dengan induk sungainya.
- Sungai
Radial sentrifugal, yaitu pola aliran sungai yang menyebar atau
meninggalkan pusat.
- Radial
Sentripetal, yaitu pola aliran sungai yang memusat, biasanya terdapat di
daerah cekungan.
- Sungai
Dendritik, yaitu pola aliran sungai di mana anak-anak sungai bermuara ke
induknya secara tidak teratur.
- Sungai
Paralel, yaitu pola aliran sungai di mana antara sungai yang satu dengan
sungai yang lainnya hampir sejajar.
b. Manfaat sungai; Penyuplai air
untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri; Tempat membudidayakan perikanan
air tawar; Untuk kepentingan transportasi, seperti di Pulau Sumatera,
Kalimantan, dan Papua; Untuk irigasi atau pengairan lahan pertanian; Untuk
pembangkit tenaga listrik; Tempat pengambilan bahan bangunan, pasir, dan batu;
Sebagai objek wisata dan olah raga air.
2. Danau
Danau merupakan sebuah cekungan (basin) di wilayah daratan yang memiliki penampang cukup luas dan kedalaman yang
cukup sehingga mempunyai strata suhu, serta berisi air dalam jumlah besar.
a. Macam-macam danau:
- Danau
vulkanik, yaitu danau yang terbentuk karena
kaldera gunung berapi yang terisi air hujan. Contohnya: Gunung Kelud, kawah
Gunung Tangkuban Perahu, dan Danau Maninjau di Sumatera Barat.
- Danau
tektonik, yaitu danau yang terjadi akibat adanya aktivitas tektonik. Contohnya: Danau Singkarak dan Danau
Towuti.
- Danau
vulkanotektonik, yaitu danau yang terjadi karena perpaduan 2 aktivitas di atas. Contohnya: Danau Toba.
- Danau karst,
yaitu danau yang terjadi akibat pelarutan di daerah kapur. Danau seperti ini
banyak dijumpai di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta.
- Danau
gletser, yaitu danau yang terjadi akibat adanya erosi es.
- Danau buatan (bendungan),
yaitu danau yang sengaja dibuat oleh manusia atau sering disebut waduk.
b. Manfaat danau; Danau memberi
banyak manfaat, diantaranya: Mencegah banjir; Untuk irigasi; Sumber perikanan
darat; Sebagai sarana olahraga (dayung, layar).
3. Rawa
Rawa yaitu bagian daratan yang rendah dan
selalu tergenang air karena tidak memiliki sistem pelepasan air keluar yang
baik. Rawa terjadi karena adanya proses alam, yaitu: Adanya erosi laut; Adanya
kenaikan air laut; Adanya perluasan daratan karena sedimentasi; Adanya
perkembangan delta. Ciri-ciri rawa antara lain: Dasar rawa terdapat tanah
gambut; Selalu tertutup tumbuhan air; Air rawa banyak mengandung asam; Warna
air coklat sampai kehitam-hitaman.
4. Laut
Laut merupakan sekumpulan air yang sangat luas
di muka bumi yang memisahkan atau menghubungkan suatu pulau atau benua dengan
pulau atau benua lainnya. Perairan laut tidak hanya terdiri atas laut itu
sendiri tetapi juga terdiri atas samudra, teluk, dan selat. Ilmu yang khusus
mempelajari tentang laut disebut Oceanografi.
a. Macam-macam laut
1. Ditinjau dari letaknya, laut dibedakan
menjadi:
- Laut tepi,
yaitu laut yang terletak di tepi benua. Contoh: Laut Jepang, Laut China
Selatan.
- Laut tengah,
yaitu laut yang terletak antara benua-benua. Contoh: Laut Merah, Laut Tengah.
- Laut
pedalaman (continental sea), yaitu laut yang
terletak di tengah-tengah benua atau dikelilingi oleh daratan. Contoh: Laut
Mati, Laut Kaspia dan Laut Baltik.
2. Ditinjau dari kedalamannya, laut dibedakan
menjadi:
- Zona
lithoral, merupakan daerah laut yang terletak antara garis air pasang dan
garis air surut, kedalaman 0 meter.
- Zona Neritis,
merupakan daerah laut yang mempunyai kedalaman 0 – 200 meter.
- Zona Bathial,
merupakan daerah laut yang mempunyai kedalaman 200 m – 1.000 m.
- Zona Abisal,
merupakan daerah laut yang mempunyai kedalaman 1.000 – 2.000 m.
3. Ditinjau dari terjadinya, laut dibedakan
menjadi:
- Laut
Transgresi, merupakan laut yang terjadi karena dataran rendah yang genangi
oleh air laut. Laut transgresi terjadi pada berakhirnya zaman es. Contohnya:
Laut Jawa, Laut Arafuru, Laut Cina Selatan.
- Laut Ingresi,
merupakan laut yang terjadi akibat dasar laut mengalami penurunan. Contohnya:
Laut Banda, Laut Flores, Laut Sulawesi, Laut Maluku.
- Laut Regresi,
merupakan laut yang menyempit akibat penurunan air laut karena daratan
mengalami pengangkatan.
b. Batas-batas perairan laut
Indonesia
Berdasarkan
hukum laut internasional yang telah disepakati oleh PBB tahun 1980, perairan
Indonesia terdiri atas 3 batas, yaitu:
1. Batas Landas Kontinen; batas dasar
laut yang paling tepi dengan kedalaman laut sampai 200 m.
2. Batas Laut Teritorial; Merupakan laut
yang lebarnya 12 mil laut yang diukur sejajar dengan garis dasar atau pangkal.
Garis dasar adalah garis yang dibentuk pada saat air laut surut pada
pulau-pulau terluar dalam wilayah Indonesia.
3. Zone Ekonomi Eksklusif
(ZEE);
Merupakan batas laut yang diukur dari garis dasar sejauh 200 mil ke arah laut
bebas. Di dalam ZEE, Indonesia mempunyai hak dan wewenang dalam memanfaatkan
kekayaan alamnya, baik yang ada di dasar laut maupun yang ada di dalam laut.
c. Manfaat Laut; Laut mempunyai
banyak manfaat, antara lain: Sebagai sumber perikanan laut; Sarana
transportasi; Sumber mineral, dan barang tambang. Sebagai sumber energi atau
pembangkit tenaga listrik (arus laut); Sebagai objek pariwisata.
b. Air Tanah
Air tanah, yaitu air yang tersimpan di bawah
permukaan tanah. Sumber air tanah berasal dari peresapan air hujan
(infiltrasi). Lapisan batuan yang dapat dilalui dengan mudah oleh air tanah
disebut lapisan permiabel. Sebaliknya lapisan batuan yang sulit atau tidak bisa
dilalui oleh air tanah disebut lapisan kedap air dan disebut lapisan
impermiabel. Tinggi rendahnya infiltrasi dipengaruhi oleh: Curah hujan;
Kemiringan lereng; Kelembapan tanah; Kerapatan vegetasi.
- berdasarkan kedalamannya air tanah dapat dibedakan menjadi :
1. Air tanah freatis (air
tanah dangkal), yaitu air tanah yang terletak di atas
lapisan tanah kedap air dan dangkal (impermiabel). Contoh: air sumur dan mata
air.
2. Air tanah artesis (air
tanah dalam), yaitu air tanah yang terletak pada lapisan
equifer yang dalam dan banyak mengandung air, letaknya di antara dua lapisan
batuan kedap air (batuan yang tidak bisa ditembus air). Contoh: sumur artesis.
- Manfaat air
tanah bagi kehidupan manusia antara lain sebagai berikut:
a. Kebutuhan rumah tangga
(mandi, mencuci, memasak, dan air minum).
b. Irigasi, yaitu sumber air
bagi pertanian, misalnya sumur bor di daerah Indramayu, Jawa Barat.
c. Perindustrian, yaitu
dimanfaatkan sebagai sumber air industri, misalnya industri tekstil
dimanfaatkan untuk pencelupan, industri kulit untuk membersihkan kulit, dan
lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar