Selasa, 04 November 2014

KLASIFIKASI TUMBUHAN


A.       CARA KLASIFIKASI

Cabang Ilmu tumbuh-tumbuhan yang berkecimpung dalam teknik klasifikasi adalah “Taksonomi Tumbuhan”. Didalam teknik klasifikasi diperlukan juga cara pemberian nama tumbuh-tumbuhan yang disebut “Nomenklatur”. Masing-masing nama harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam “Kode Internatioan Tatanama Tumbuhan”


Cara klasifikasi tumbuhan ada 2 macam, yaitu :
1.         Klasifikasi system buatan (Artificial system)
Pada system klasifikasi buatan ini, penggolongan tumbuhan hanya didasarkan pada salah satu sifat atau sifat yang umum saja. Misalnya dalam system ini menggunakan habitus pertumbuhan sebagai salah satu sifat dasar dalam penggolongan.
Berdasarkan habitus tersebut alam tumbuh-tumbuhan dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu :
-       Herba
-       Semak
-       Pohon
Contoh :
1.    Pisum sativum adalah familia Leguminosae
Zea mays adalah familia Graminae
Kedua tumbuhan dari familia yang berbeda tersebut dimasukkan dalam kelompok herba
2.    Pisum sativum adalah familia Leguminosae
Dalbergia sisso adalah familia Leguminosae
Dari tumbuhan yang berbeda spesiesnya tetapi nama familianya sama dimasukkan dalam kelompok yang berbeda pula yaitu :
Pisum sativum adalah kelompok herba
Dalbergia sisso adalah kelompok pohon
Jadi dalam system buatan seperti kedua contoh di atas, tumbuh-tumbuhan yang mempunyai hubungan erat satu sama lain mungkin diletakkan dalam satu kelompok yang sama. Hal ini merupakan suatu kelemahan dalam system buatan.
2.         Klasifikasi system alami (Natural system)
Pada klasifikasi system alami, penggolongan tumbuhan berdasarkan pada kombinasi beberapa sifat morfologis yang penting. System alami ini lebih maju jika dibandingkan dengan system buatan, karena menurut system alami hanya tumbuh-tumbuhan yang mempunyai hubungan filogetis saja yang dikelompokkan kedalam kelompok yang sama.
Satuan yang dipergunakan untuk klasifikasi adalah “spesies”. Spesies adalah kelompok individu yang mempunyai persamaan sifat morfologis. Spesies-spesies yang mempunyai persamaan sifat tersebut dapat dikelompokkan dalan suatu takson yang lebih tinggi tingkatannya yaitu “genus”. Dari beberapa genera yang mempunyai persamaan sifat dikelompokkan dalam “familia” dan beberapa familia yang mempunyai persamaan sifat dikelompokkan ke dalam “ordo”. Kemudian beberapa ordo dikelompokkan ke dalam “Klasis”, seterusnya dari beberapa klasis dikelompokkan ke dalam “Divisio” dan akhirnya masuk ke dalam “regnum plantarum”.
Dengan menyelidiki sifat-sifat tumbuhan secara mendalam dan membandingkan sifat-sifat tersebut, maka dapatlah dibuat golongan-golongan tumbuhan yaitu disebut : TAKSA atau TAKSON. Sehingga dengan demikian golongan-golonongan itu tersusun sebagaimana mestinya dengan kehendak alam dan dari pembagian penggolongan itu Nampak hubungan kekeluargaan diantara tumbuh-tumbuhan tersebut.
Dari golongan tumbuhan tersebut dapat kita kenal 24 taksa, mulai urutan yang besar ke urutan yang lebih kecil adalah sebagai berikut :
Divisio                          -              divisi
Sub division               -              anak divisi
Klasis                            -              kelas
Sub klasis                   -              anak kelas
Ordo                            -              bangsa
Sub Ordo                    -              anak bangsa
Familia                         -              suku
Sub familia                 -              anak suku
Tribus                          -              puak
Sub tribus                 -              anak puap
Genus                         -              marga
Sub genus                  -              anak marga
Seksio                          -              seksi
Sub seksio                -              anak seksi
Series                          -              deret
Sub series                  -              anak deret
Spesies                       -              jenis
Sub spesies               -              anak jenis
Varietas                      -              varitas
Sub varietas              -              anak varitas
Forma                          -              bentuk
Forma biologika
Forma specialis
Individum
B.        TATA NAMA TAKSON MENURUT TINGKATNYA
1.         Nama-nama takson diatas tingkat familia
Nama takson yang dimaksud adalah nama divisio, sub divisio, klasis dan sub klasis. Untuk pemberian nama takson tersebut di atas sebaiknya diambil atau didasarkan pada ciri yang menunjukkan sifat sebaik-baiknya.
Nama kesatuan taksonomi itu hendaknya memakai akhiran yang berbeda-beda, dimana :
-       Divisio                            akhiran                 : mycota                Jamur
akhiran: phyta                   Tumbuh-tumbuhan lain
contoh  : Tracheophyta
-       Sub divisio                   akhiran: mycotina            Jamur
akhiran: phytina               Tumbuh-tumbuhan lain
contoh : Ascomycotina
-       Klasis                              akhiran: mycetes             Jamur
akhiran: phyceae             Ganggang
akhiran: opsida                                 Tumbuh-tumbuhan lain
contoh : Rhodophyceae
-       Sub klasis                      akhiran: mycetidae         Jamur
Akhiran                : phycidae            Ganggang
Akhiran                : idae                      Tumbuh-tumbuhan lain
Contoh                 : Monocotiledonidae
2.         Nama-nama ordo dan sub ordo
Nama ordo dan sub ordo didasarkan pada pokok kata nama familia.
-       Ordo                               akhiran                 : ales                    
contoh  : Rosales
                  Malvales
-       Sub ordo                       akhiran: ineae
contoh : Bromoliineae
3.         Nama-nama familia dan sub familia
Nama familia adalah kata sifat berbentuk jamak yang dipakai sebagai kata benda. Nama tersebut dibentuk dari pokok kata nama sah suatu genus yang termasuk dalam family itu ditambah dengan akhiran : aceae
Contoh        : Cannaceae                        dari kata Canna
                         Amaranthaceae               dari kata Amaranthus
Selain nama familia tersebut di atas, sejak dulu ada nama familia yang menyimpang dari ketentuan di atas tetapi dianggap berlaku oleh penerbitnya. Penyimpangan ini dinamakan “Nominaconservanda”. Adapun nama-nama familianya adalah :
Palmae                         Compositae
Umbelliferae             Cruciferae
Leguminosae             Guttiferae
Gramineae                                 Labiatae
Sedangkan nam sub familia adalah kata sifat berbentuk jamak yang dipakai sebagai kata benda. Nama tadi dibentuk dari pokok kana nama sah suatu genus yang termasuk dalam sub familia ditambah dengan akhiran : oideae.
Contoh        : rumicoideae     dari kata Rumex
4.         Nama-nama tribus dan sub tribus
Nama-nama tribus dan sub tribus, hanya akhiran yang dipakai pada nama :
-       tribus                              akhiran                 : eae
contoh  : Asclepiadeae    dari kata Rumex
-       sub tribus                     akhiran: ineae
contoh  : Anemoninae    dari kata Anemon
5.         Nama genus
Nama genus adalah kata benda tunggal atau suatu perkataan yang dapat nberasal dari sumber apa saja.
contoh        : Nypa    dari kata Nipah
                         Durio    dari kata Durian
6.         Nama spesies
Nama spesies merupakan kombinasi ganda dari nama genus yang diikuti oleh suatu petunjuk spesies dan terdiri atas dua kata atau lebih, maka kata-kata itu harus disatukan. Kata-kata dari penunjuk spesies dapat diambil dari kata apa saja.
Contoh        : Oryza sativa
                         Tectona grandis
                         Hibiscus rosa-sinensis
                         Alisma plantago-aquatica
7.         Nama-nama takson dibawah tingkat spesies
Nama-nam takson dibawah tingkat spesies merupakan kombinasi antara spesies dan penunjuk takson dibawah spesies, dihubungkan dengan istilah-istilah yang menunjukkan tingkatnya (sub spesies, varietas, forma)
Contoh        : Rubus rosaefolius sub sp. Sumatranus
                         Ipomea quameclit var. pectinata
                         Allium cepa fa. Ascalonicum
C.        SEJARAH KLASIFIKASI
System yang dipakai untuk menyusun sitematik tumbuhan sangat bermacam-macam. Berdasarkan perkembangan sejarah, maka sistematik tumbuhan mengalami tiga periode yaitu :
PERIODE I
Pada periode ini terdapat dua zaman, yaitu :
1.         Zaman purbakala
Pada zaman ini sudah ada penyelidikan-penyelidikan yang antara lain Theophrastus dan Dioscorides. Theophrastus dikenal sebagai “Bapak Botani” yang mendeskripsikan ± 450 spesies tanaman.
Theosphrastus membedakan dunia tumbuhan menjadi 3 kelompok, yaitu :
-          Herba
-          Semak
-          Pohon
Sedangkan Dioscorides menilis buku “Materia Medica”.
Adalagi bangsa Rumania ialah Pliny pada saat yang bersamaan menulis 9 buku tentang tumbuh-tumbuhan yang bermanfaat.
2.         Zaman pertengahan abad-17
Kira-kira tahun1550-1624, C. Bauhin menyusun sistematika tumbuhan berdasarkan sifat-sifat tumbuhan, melukiskan tumbuhan serta memberi nama tumbuhan dengan nama lengkap. Untuk menghormati jasa beliau, nama beliau diabadikan pada suatu nama tumbuhan yang disebut “Bauhinia” yang daunnya seperti kupu-kupu. Selain itu C. Bauhin menyusun buku yang bedrjudul “Pinax” yang memuat 6000 spesies tumbuhan. Klasifikasi dibuatnya lebih banyak didasarkan pada persamaan struktur dan belum mengenal sifat bunga.
PERIODE II
Pada periode kedua ini dimulai oleh seorang ahli botani bernama A. Cassalpin pada tahun 1619-1702. Selain itu banyak ahli-ahli botani, diantaranya ialah :
Yohn Ray
Seorang ahli botani Inggris dala bukunya “Historia Plantarum” tahun 1686-1704, mengemukakan pentingnya embryo berkeping satu dan dua dari klasifikasi. Beliau memvagi Monokotil dan dikotil dalam beberapa klasis, beberapa diantaranya menjadi familia yang sekarang kita kenal.
Adapun penggolongan tumbuhan menurut Yohn Ray adalah :
1.       Herbae:
a.    Imperfactae                 -  merupakan tumbuhan yang tidak berbunga
b.    Perfectae                      -  merupakan tumbuhan berbunga
Dicotyledonae             -  tumbuhan berkeping dua
Monocotyledonae    -  tumbuhan berkeping satu
2.       Arbares:
a.    Monocotyledonae
b.    Dicotyledonae
Carlos Linnaeus :
Beliau seorang ahli botani dari Swedia yang dikenal sebagai “BAPAK SISTEMATIKA TUMBUHAN”.
Linnaeus menulis semua spesies dan genera pada bukunya “GENERA PLANTARUM” tahun 1754 dan “SPECIES PLANTARUM” tahun 1753. Dalam bukunya Species Plantarum membuat nomenklatur system binomial yaitu nama tumbuh-tumbuhan secara rangkap yang terdiri dari dua kata. Kata pertama menunjukkan nama genus dan diikuti kata kedua yang menunjukkan nama spesies atau disebut epitheton specificum.
A.L. De Yussieu :
Ia adalah ahli sistematik yang berasal dari Ferancis. Ahli sistematik ini bersama-sama dengan kemenakannya A.B. De Yissieu menciptakan klasifikasi yang lebih baik daripada Linneaus. Tahun 1789 A.L. De Yussieu mempublikasikan bukunya yang berjudul “GENERA PLANTARUM”. Disini alam tumbuhan dibagi menjadi 15 klasis yang didasarkan atas jumlah keping (Cotyledo), letak daun mahkota (petala) dan benangsari (stamen) terhadap bakal buah.
Selain system alam dan system buatan ada juga pembagian tumbuh-tumbuhan dengan system kelamin (sexual system), dimana tumbuh-tumbuhan dibagi menjadi 2 golongan yaitu :
1.       Kryptogami:
Kryptogami adalah tumbuh-tumbuhan yang berkembang biak dengan tidak memakai biji.
Misal     : lumut, ganggang, paku-pakuan
2.       Phanerogami:
Merupakan tumbuh-tumbuhan yang berkembang biak dengan biji
Misal     : papaya dan randu
PERIODE III
Periode ini dimulai sejak dikenalnya teori evolusi yang merupakan gabungan dari pendapat Y.B. Lamarck dan Carles Darwin pada tahun 1809-1882. Beliau menyatakan bahwa makhluk hidup yang kini ada merupakan penyesuaian diri dengan keadaan sekelilingnya serta perjuangan hidupnya hingga sekarang. Berdasarkan teori evolusi tersebut, ahli botani yang terkenal dalam menyusun taksonomi tumbuhan pada periode ini ialah Alexander Browns, A. Eichler, Angler, dan R.V. Wettstein.
Eichler :
Membuat system klasifikasi sebagai berikut :
A.      Cryptogamae :
1.    Divisio                   : Thallophyta
a.    Klasis               : Algae
b.    Klasis               : Fungi
2.    Diviso                    : Bryophyta
a.    Kelompok     : Hepaticae
b.    Kelompok     : Musci
3.    Divisio                   : Pteridophyta
a.    Klasis               : Equisetineae
b.    Klasis               : Lycopodiinae
c.     Klasis               : Filicinae
B.      Phanerogamae :
1.     Divisio                   : Gymnospermae
2.     Divisio                   : Angiospermae
a.    Klasis Monocotyledoneae
b.    Klasis Dicotyledonae
-   Sub klasis   : Choripetalae
-   Sub klasis   : Sympetalae
Wettstein :
Pada tahun 1924 mempublikasikan buku yang berjudul “HANDBUGHDER SYSTEM TISCHEN BOTANIC”. Beliau meletakan Dicotyledoneae sebelum Monocotyledoneae. Salah satu pembagian alam tumbuh-tumbuhan yang umum dipakai sampai sekarang adalah :
1.       Schizophyta atau tumbuhan belah                           : ±   35.000 spesies.
2.       Thallophyta atau tumbuhan thallus                         : ±   60.000 spesies.
3.       Bryophyta atau tumbuhan lumut                              : ±   25.000 spesies.
4.       Pteridophyta atau tumbuhan paku-pakuan         : ±   10.000 spesies.
5.       Spermatophyta atau tumbuhan berbiji                  : ± 170.000 spesies.
Sistem yang dipakai ini adalah “PHYLLOGENETSCHEM SYSTEMATIC”. Pembagi ini sesuai dengan perkembangan individu mulai sel telur  sampai dewasa sesuai dengan perkembangannya. Sehingga golongan ini mulai dari bentuk yang sederhana sampai bentuk yang paling sempurna yaitu tumbuhan berbiji.
RANGKUMAN
1.       Taksonomi tumbuhan merupakan cabang ilmu tumbuh-tumbuhan yang berkecimpung dalam teknik klasifikasi.
2.       Klasifikasi tumbuhan ada dua macam yaitu :
-       klasifikasi system buatan
-       klasifikasi system alami
3.       Golongan tumbuh-tumbuhan di bumi dibedakan menjadi 24 taksa yang tersusun mulai dari takson yang besar ke tingkatan takson yang lebih kecil.
4.       Tata nama takson ditentukan sesuai dengan tingkatan takson masing-masing.
5.       Dalam sejarah klasifikasi dibedakan menjadi 3 periode yang dimulai dari zaman purbakala sampai akhir abad ke 20.
6.       Pembagian alam tumbuh-tumbuhan yang dipakai sampai sekarang adalah pembagian menurut Wettstein. Beliau membaginya kedalam 5 divisio. Dari stiap divisio ini masing-masing dibagi lagi menjadi takson-takson yang lebih kecil


Tidak ada komentar:

Posting Komentar