Keberagaman budaya menimbulkan masalah seperti:
- Konflik. Konflik merupakan proses sosial disosiatif yang memecah kesatuan dalam masayarakat. Meskipun demikian, tak selamanya konflik itu negatif. Misalnya dari konflik tentang perbedaan pendapat dalam diskusi. Dari konflik pendapat tersebut dapat memperjelas hal-hal yang sebelumnya tidak jelas, menyempurnakan hal-hal yang tidak sempurna, bahkan kesalahan dapat diperbaiki dengan cara-cara kritis dan santun. Berdasarkan tingkatannya, ada dua macam konflik yaitu konflik tingkat ideologi atau gagasan dan konflik tingkat politik. Berdasarkan jenisnya ada tiga, yaitu konflik rasial, konflik antarsuku dan konflik antaragama.
- Integrasi. Integrasi adalah saling ketergantungan yang lebih rapat dan erat antarbagian dalam organisme hidup atau antar anggota di daam masyarakat sehingga terjadi penyatuan hubungan yang dianggap harmonis.
- Reintegrasi. Reintgrasi atau reorganisasi dapat dilaksanakan apabila norma-norma dan nilai-nilai baru telah melembaga dalam diri warga masyarakat.
- Disintegritas
Disintegrasi atau disorganisasi merupakan suatu keadaan yang tidak serasi pada setiap bagian dari suatu kesatuan. Agar masyarakat dapat berfungsi sebagai organisasi harus ada keserasian antar bagian-bagiannya.
- Masalah hubungan dengan penduduk pendatang
- Kecemburuan sosial terhadap kelompok lain
- Perbedaan yang sangat mencolok
- Rasa fanatik yang luas dan tidak rasional dalam mengamalkan ajaran agama
- Perbedaan tabiat, sopan santun diantara bangsa Indonesia
Alternatif pemecahan masalah yang ditimbulkan oleh keberagaman agama.
- Mengendalikan agar konflik tidak berubah wujud menjadi kekerasan
- Mengembangkan perasaan saling menghargai
- Mengikis habis ciri stereotip etnik maupun sifat etnosentris.
- Mengembangkan sikap toleransi yang tinggi antar umat beragama
- Mengembangkan berbagai pola hubungan dalam masyarakat multikultural seperti :
a) Asimilasi
b) self segregation
c) integrasi
d) pluralisme
Tidak ada komentar:
Posting Komentar