A.PENGERTIAN TATA SURYA
Tata Surya adalah
kumpulan benda-benda langit yang terdiri dari sebuah bintang besar yang disebut
matahari, dan semua objek yang terikat oleh gaya grafitasinya. Objek-objek
tersebut adalah delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk
elips, lima planet kerdil, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan
jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Tata Surya (Solar
System) atau yang juga disebut keluarga matahari (The sun and its family)
adalah suatu sistem yang teridiri dari Matahari sebagai pusar Tata Surya itu
dan di kelilingi dengan planet-planet, komet (bintang berekor), meteor (bintang
beralih), satelit, dan asteroid.
B.TERBENTUKNYA TATA SURYA
B.TERBENTUKNYA TATA SURYA
Ada sekian banyak teori yang
dicetuskan oleh para ahli, namun saya akan berbagi beberapa teori yang paling
dipercaya dunia internasional
1.Teori Nebule (Teori Kabut)oleh
Immanuel Kant (1749-1827) dan Piere Simon de Laplace (1796)
Matahari dan planet berasal dari
sebuah kabut pijar yang berpilin di dalam jagat raya, karena pilinannya itu
berupa kabut yang membentuk bulat seperti bola yang besar, makin mengecil bola
itu makin cepat putarannya. Akibatnya bentuk bola itu memepat pada kutubnya dan
melebar di bagian equatornya bahkan sebagian massa dari kabut gas pada menjauh
dari gumpalan intinya dan membentuk gelang-gelang di sekeliling bagian utama
kabut itu, gelang-gelang tersebut kemudian membentuk gumpalan pada, nah inilah
yang disebut planet-planet dan satelitnya. Sedangkan bagian tengah yang
berpijar tetap berbentuk gas pijar yang kita lihat sekarang sebagai matahari.
Teori ini telah dipercaya umat
manusia selama kira-kira 100 tahun, tetapi sekarang telah banyak ditinggalkan
karena 2 alasan di bawah ini:
·
Tidak mampu memberikan jawaban-jawaban kepada banyak hal atau
masalah di dalam tata surya kita
·
Karena munculnya banyak teori yang lebih memuaskan
2.Teori Planetesimal oleh Ahli
Geologi Thomas C. Chamberlin (1843-1928) dan Seorang Astronom Forest R. Moulton
(1872-1952)
Tata Surya kita terbentuk
akibbat adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan Matahari, pada masa
awal pembentukan Matahari. Kedekatan tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan
pada permukaan matahari, dan bersama proses internal matahari, menarik materi
berulang kali dari matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya
dua lengan spiral yang memanjang dari matahari.
Sementara sebagian besar materi
tertarik kembali, sebagian lain akan tetap di orbit, mendingin dan memadat, dan
menjadi benda-benda berukuran kecil yang mereka sebut planetisimal dan beberapa
yang besar disebut protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari
waktu ke waktu dan membentuk planet dan bulan, sementara sisa materi lainnya
menjadi komet dan asteroid.
3.Teori Pasang Surut oleh Dua
Orang yang Berasal dari Inggris yaitu Sir James Jeans (1877-1946) dan Harold
Jeffreys (1891)
Planet dianggap berbentuk karena
mendekatnya bintang lain kepada matahari. Keadaan yang hampir bertabrakan
menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari matahari dan bintang lain
tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka yang kemudian terkondensasi
menjadi planet.
Setelah Bintang itu berlalu
dengan gaya tarik bintang yang besar pada permukaan matahari terjadi proses
pasang surut seperti peristiwa pasang surutnya air laut akibat gaya tarik
bulan. Sebagian massa matahari itu membentuk cerutu itu terputus-putus membentuk
gumpalan gas di sekitar matahari dengan ukuran yang berbeda-beda, gumpalan itu
membeku dan kemudian membentuk planet-planet.
Teori ini menjelaskan mengapa
planet-planet di bagian tengah seperti Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus
merupakan planet raksasa sedangkan di bagian ujungnya merpakan planet-panet
kecil. Kelahiran kesembilan planet itu karena pecahan gas dari matahari yang
berbentuk cerutu itu makan besarnya planet-planet ini berbeda-beda.
Namun Astronom Harold Jeffreys
tahun 1929 membantah bahwa tabrakan yang sedemikian itu hampir tidak mungkin
terjadi. Demikian astronom Henry Norris Rusell mengemukakan keberatannya atas
hipotesis tersebut.
4.Teori Awan Debu oleh carl Von
Weizsaeker (1940) yang Kemudian Disempurnakan oleh Gerard P Kuiper (1950)
Tata Surya terbentuk dari
gumpalan awan gas dan debu. Gumpalan awan itu mengalami ppemampatan, pada
proses pemampatan tersebut partikel-partikel debu tertarik ke bagian pusat awan
itu membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin dan kemudian membentuk cakram
yang tebal di bagian tengah dan tipis di bagian tepinya. Partikel-partikel di
bagian tengah cakram itu saling menekan dan menimbulkan panas dan berpijar,
bagian inilah yang menjadi matahari. Sementara bagian yang luar berputar sangat
cepat sehingga terpecah-pecah menjadi gumpalan yang lebih kecil, gumpalan kecil
ini berpilin pula dan membeku kemudian menjadi planet-planet.
5.Teori Bintang Kembar oleh Fred
Hoyle (1915-2001)
Tata Surya kita berupa dua
bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak
meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi
bintang yang tudak meledak dan mulai mengelilinginya.
C.SEJARAH PENEMUAN TATA SURYA
Lima planet terdekat ke matahari
selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus) telah dikenal sejak
zaman dahulu, karena mereka semua bisa dilihat dengan mata telanjang. Banyak
bangsa di dunia ini memiliki nama sendiri untuk masing-masing planet.
Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia untuk memahami
benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642)
dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia “lebih tajam” dalam
mengamati benda langit yang tidak bisa diamati dengan mata telanjang.
Karena Teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa
melihat berbagai perubahan bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau
Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap matahari.
Pennalaran Venus mengitari matahari makin memperkuat teori heliosentris, yaitu
bahwa Matahari adalah pusat alam semesta, bukan Bumi, yang sebelumnya digagas
oleh Nicolas Copernicus (1473-1543). Susunan heliosentris adalah Matahari
dikelilingi oleh Merkurius hingga Saturnus.
Teleskop Galileo terus
disempurnakan oleh Ilmuwan lain seperti Christian Huygens (1629-1695) yang
menemukan Titan, Satelit Saturnus, yang berada hampir dua kali orbit
Bumi-Yupiter.
Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan
perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui
Johannes Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler, dan Puncaknya Sir Isaac Newton
(1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang
memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya.
Pada 1781, William Herschel
(1738-1822) menemukan Uranus. Perhitungan cermat orbit Uranus menyimpulkan
bahwa planet ini ada yang mengganggu. Sehingga pada 1846 ditemukan Neptunus,
namun penemuan Neptunus ini tidak dapat menjelaskan secara sempurna pengganggu
Uranus. Kemudian pada tahun 1930 ditemukan sebuah planet lain yang diberi nama
Pluto, namun lisensinya sebagai planet sudah beberapa tahun dicabut.:D
D.ANGGOTA TATA SURYA
1.Matahari
Matahari adalah bintang induk
tata surya dan merupakan komponen utama sistem tata surya ini. Bintang ini
berukuran 332.830 massa bumi. Massa yang besar ini menyebabkan kepadatan inti
yang cukup besar untuk bisa mendukung kesinambungan fusi nuklir dan menyemburkan
sejumlah energi yang dahsyat. Kebanyakan energi ini dipancarkan ke luar angkasa
dalam bentuk radiasi elektromagnetik, termasuk spektrum optik.
·
Matahari adalah pusat dari tata surya. Matahari merupakan sebuah
bintang yang tidak berbeda dengan bintang lainnya.
·
Matahari adalah suatu bola gas panas yang memancarkan sendiri
sumber energi ke segala arah.
·
Matahari merupakan pusat tata surya.
·
Bagi kita matahari itu super besar tetapi ternyata di jagat raya
Matahari termasuk bintang yang berukuran kecil.
·
Ukuran garis tengahnya 100 kali lebih besar dari bumi, sehingga
jika Matahari itu kita anggap sebagai wadah kosong, matahari dapat menampung
lebih dari 1 juta bumi.
·
Matahari dan energi yang dipancarkan lah yang menjamin kehidupan
manusia di muka bumi.
2.Planet-Planet
a.Merkurius
Merkurius adalah planet dalam
yang terkecil dan termasuk paling dekat dengan Matahari, jarak rata-rata ke
matahari 58 juta Km, dan memiliki garis tengah 4.880 Km. Merkurius tidak
mengandung atmosfer, suhu disekitar planet berkisar antara 200 C-400 C.
Gravitasi merkurius kurang lebih hanya sepertiga kali gravitasi bumi.
b.Venus
Planet ini merupakan planet
terdekat dengan bumi, ia memiliki garis tengah sepanjang 12.104 Km. Jarak
rata-rata ke Matahari 106 Km, periode revolusinya 224 hari, gravitasi venus
2300 dan tekanan udaranya 20 atmosfer (20 kali tekanan udara di bumi),
permukaan Venus ditutupi awan tebal sehingga mencapai 48 Km. Yang menarik hasil
pengamatan beberapa pesawat ruang angkasa terdapat formasi batuan muda dan pegunungan
tua, atmosfernya berwujud debu kering yang meliputi CO2, N, dan O2.
c.Bumi
Bumi merupakan planet ukuran
ketiga, dan satu-satunya planet yang dihuni oleh makhluk hhidup dan terdiri
komposisi sebagai berikut :
·
Lapisan biosfer, terdiri dari unsur nikel dan ferum, dan
tebalnya kurang lebih 3.470 Km.
·
Lapisan antara memiliki tebal kurang lebih 1.700 Km dan terdiri
dari batuan meteorit.
·
Lapisan litosfer yang terdiri dari lapisan Sial karena terdiri
dari SiO2 dan Al2 dan O3 dan bagian SiMa yang terdiri dari SiO2 dan MgO serta
Al2O3, tebal antara Sial dan sima tidak teratur, dipegunungan letaknya sangat
dalam sedangkan di laut bagian Sial langsung berhubungan dengan Sima.
Planet bumi merupakan planet
yang istimewa, karena bumi kbukan hanya tempat hidup manusia semata, tapi juga
makhluk hidup lainnya berkembang biak dengan baik, Planet bumi memiliki
satelit, yaitu bulan.
d.Mars
Mars dilihat dari lintasnnya
antara Bumi dan Matahari juga termasuk planet yang terdekat dengan Bumi, jarak
rata-rata planet Mars dengan Matahari 228 Km, beredar mengelilingi Matahari
dalam waktu 687 hari, waktu rotasinya 24 jam 37 menit 21 detik. Seperti planet
lain Mars memiliki dua satelit, yaitu;
Deimos, berdimendi 10x12x16 Km
dan periode orbitnya 30,3 hari. Deimos terbit dan terbenam seperti bulan di
Bumi.
e.Yupiter
Yupiter merupakan planet
terbesar, ia memiliki diameter 130.000 Km. Jarak rata-rata ke matahari kurang
lebih sekitar 778 juta Km, dan struktur yupiter hampir sama dengan struktur
matahari, yang kebanyakan terdiri dari hidrogen serta campurannya, yaitu NH3,
Amoniak, Helium, dan Metan.
f.Saturnus
Planet saturnus planet kedua
terbesar setelah Yupiter, jarak rata-rata ke matahari kurang lebih 1.426 Km,
jangka revolusi planet ini adalah 29,5 tahun dan waktu yang diperlukan untuk
berputar pada sumbunya adalah 10 jam. Saturnus memiliki 17 satelit, dan
beberapa yang paling menonjol adalah Titan, Tethys, Rea, Dione, dan tiga cincin
indah, ketiga cincin tersebbut dapat diurai sebagai berikut:
·
Cincin A merupakan cincin luar yang garis tengahnya 260.000 Km.
·
Cincin B merupakan cincin tengah yang memiliki diameter sekitar
152.000 Km.
·
Cincin C merupakan cincin yang garis tengahnya 160.000 Km.
g.Uranus
Uranus memiliki jarak rata-rata
dengan matahari sekitar 2.869 juta Km, beredar mengelilingi Matahari dalam
waktu 84 tahun dengan kecepatan rotasi 11 jam. Planet ini berdiameter 49.700
Km, pada planet ini ditemukan unsur helium, hidrogen dan metan. Planet ini
mempunyai lima satelit, yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon.
Keistimewaan planet ini adalah letak sumbu rotasinya sebidang dengan bidang
revolusinya, pada uranus, matahari bergeser dari utara ke selatan dalam periode
revolusinya.
h.Neptunus
Planet Neptunus adalah planet
yang terjauh dengan matahari, jaraknya sekitar 4.495 juta Km dengan matahari,
dan beredar mengelilingi matahari dalam waktu 165 Tahun. Waktu rotasinya 15
jam. Satelit yang dimiliki Neptunus ada dua, yaitu Triton yang berdiameter
4.000 Km, mempunyai atmosfer, dan bentuknya mirip pluto, sedangkan Nereid
diameternya 2000 Km, letaknya lebih jauh dari bumi bila dibandingkan dengan
triton.
3.Asteroid
Asteroid merupakan materi batuan
yang kedudukanya terletak diantara Mrs dan Yupiter. Materi dari asteroid
tersebut sebagian gagal menjadi planet karena adanya gaya gravitasi Yupiter
yang sangat kuat dan berlangsung secara terus menerus menghancurkan sebagian
lain materinya. Akibatnya hamparan materi itu menjadi sabuk asteroid, yang
sekarang menjadi bongkahan cincin raksasa dan serpihan batuan.
Asteroid menempati sabuk utama
yang berada diantara orbit Mars dan Yupiter. Asteroid pertama kali ditemukan 1
januari 1801. Di antara pecahannya, batuan terbesar dinamakan Ceres yang bergaris
tengah 480 mil, mengelilingi matahari dalam waktu 4,5 tahun.
Asteroid juga merupakan benda
angkasa yang ukurannya kecil, namun jumlahnya milyaran.Asteroid sendiri berupa
batu-batuan yang juga bergerak mengelilingi Matahari, ukurannya sangat kecil, atau
istilah lainyya disebut bintang kerdil dengan diameter lebih dari 240 Km.
4.Komet
Komet merupakan kumpulan
bongkahan batuan yang diselubungi kabut gas, ketika mendekati matahari, komet
mengeluarkan gas yang bercahaya pada bagan kepala, dan semburan cahaya pada
ekornya. Diameter komet termasuk selubung gas kurang lebih sejauh 100.000 Km.
Semakin dekat komet dengn matahari semakin besar pula tekanan cahaya matahari
yang diterimanya dan akan semakin panjang ekornya. Ekor komet teridiri dari CO,
CH, dan gas labil CH2 juga H2O
Komet dalam bahasa yunani
artinya bintang berekor dan komet ini adalah benda angkasa yang tidak padat
terbentuk dari pecahan bahan yang sangat kecil yaitu debu, temperatur dengan
gas yang sangat tipis, sehingga gaya gravitasinya sangat lemah.
Ada dua jenis komet, yaitu
a.Komet Berekor
Komet berekor yaitu komet yang
lintasannya berbentuk elips, komet ini bila lintasanya dekat dengan matahari
akan melepaskan gas yang diabsorsi diaerah dingin untuk membentuk ekor.
b.Komet Tak Berekor
Komet tak berekor yaitu komet
yang lintasannya sangat pendek sehingga tidak memiliki kesempatan mengabsorsi
gas di daerah dingin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar