Sepanjang
abad ke-19, globalisasi mulai mendekati bentuknya yang modern akibat revolusi
industri. Industrialisasi memungkinkan standardisasi produksi
barang-barang rumah tangga menggunakan ekonomi skala, sedangkan pertumbuhan
penduduk yang cepat menciptakan permintaan barang yang stabil. Pada abad
ke-19, kapal uap sangat
menghemat biaya transportasi internasional dan rel kereta menjadikan
transportasi darat lebih murah. Revolusi transportasi terjadi antara 1820 dan
1850.[9] Jumlah
negara yang ikut dalam perdagangan internasional semakin banyak.[9] Globalisasi
pada masa ini sangat dipengaruhi oleh imperialisme abad
ke-19 seperti yang terjadi di Afrikadan Asia.
Penemuan kontainer kapal tahun
1956 turut memajukan globalisasi perdagangan.[31][32]
Setelah
Perang Dunia Kedua, para politikus berhasil mewujudkan konferensi Bretton Woods, perjanjian yang
disepakati negara-negara besar untuk menyusun kebijakan moneter internasional,
perdagangan dan keuangan, dan pembentukan sejumlah lembaga internasional yang
bertujuan memfasilitasi pertumbuhan ekonomi, pembebasan perdagangan secara
bertahap, dan penyederhanaan dan pengurangan batasan perdagangan.
Awalnya, General
Agreement on Tariffs and Trade (GATT) mengeluarkan beberapa
perjanjian untuk menghapus batasan perdagangan. GATT kemudian digantikan
oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)
untuk mengelola sistem perdagangan. Ekspor nyaris berlipat dari 8,5% total
produk bruto dunia tahun 1970 menjadi 16,2% tahun 2001.[33]Pemanfaatan
perjanjian global untuk memajukan perdagangan terhambat oleh gagalnya putaran negosiasi Doha.
Banyak negara yang beralih ke perjanjian bilateral atau perjanjian multilateral
yang lebih kecil, misalnya Perjanjian
Perdagangan Bebas Amerika Serikat–Korea Selatan 2011.
Sejak
1970-an, penerbangan semakin terjangkau bagi kelas menengah di negara-negara
berkembang Kebijakan langit terbuka dan maskapai
bertarif rendah ikut mendorong persaingan pasar. Pada tahun
1990-an, pertumbuhan jaringan komunikasi bertarif rendah memangkas biaya
komunikasi antarnegara. Banyak hal yang bisa dilakukan melalui komputer tanpa
memedulikan lokasinya seperti akuntansi, pengembangan perangkat lunak, dan
desain rekayasa.
Pada
akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, keterhubungan ekonomi dan kebudayaan
dunia tumbuh sangat cepat. Pertumbuhan ini melambat sejak 1910-an sampai
seterusnya akibat Perang Dunia dan Perang Dingin,[34] tetapi
berhasil melaju lagi sejak kebijakan neoliberal dirintis
tahun 1980-an dan perestroika serta reformasi ekonomi Cina Deng Xiaopingmembawa
paham kapitalisme barat ke Blok Timur lama.[35] Pada
awal 2000-an, sebagian besar negara maju mengalamiResesi Besar,[36] sehingga
memperlambat proses globalisasi untuk sementara.
Perdagangan
dan globalisasi telah berevolusi jauh pada masa kini. Masyarakat yang
terglobalisasi memiliki serangkaian pendorong dan faktor yang terus mendekatkan
manusia, kebudayaan, pasar, kepercayaan, dan aktivitasnya.[40]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar